Berikut Alasan Keterlibatan Doni Parera Dalam Konflik Lahan Boleng

29 Maret 2023, 13:44 WIB
Ilustrasi mafia tanah/Pixabay/Mohamed_hassan /

Okeflores.com - Doni Parera Ketua LSM Insan Lantang Muda (ILMU) membantah tuduhan kepemilikan lahan di Tanjung Boleng, Desa Boleng, Kabupaten Manggarai Barat.

“Saya tidak punya lahan di tanjung Boleng, kalau ada isu itu, saya katakan tidak benar, Saya menantang pihak yang sebarkan isu itu untuk tunjukkan lahan yang dituduhkan kepada saya. Jika tidak bisa, maka akan saya tuntut dengan pencemaran nama baik”, ”,tegas Doni saat dikonfirmasi media ini, Rabu, 29 Maret 2023.

Baca Juga: Kapolres Mabar dan 473 Pamen dan Pati Dimutasi, AKBP Ari Satmoko Jadi Kapolres Mabar

Ketua LSM Insan Lantang Muda (ILMU) itu menegaskan bahwa dirinya hanya membantu masyarakat adat agar terhindar dari konflik persaudaraan. Kita meluruskan banyak hal yang telah dirusak oleh mafia tanah, termasuk merusak budaya, adu domba sesama Ulayat, dengan maksud penguasaan lahan. Peristiwa kelam pertumpahan darah Januari 2017 di Boleng tidak terjadi lagi.

“Saya hanya bantu masyarakat adat agar tidak ada perpecahan dan konflik horizontal Karena ulah mafia”,kata dia.

Ditahun 2021 lalu, dirinya melaporkan beberapa warga terlaing tentang pencemaran nama baik, namun laporan yang dilayangkan Doni Parera belum mendapatkan titik kejelasan dari pihak Polres Mabar.

Baca Juga: Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Lasmaningrat, Siapa Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini?

“Tahun lalu saya laporkan beberapa nama yang sudah menghancurkan nama baik saya, tapi laporan yang saya layangkan belum jelas sampai dimana”,kata dia.

Semoga pihak penegak hukum tidak masuk angin, apalagi menjadi bagian untuk memuluskan rencana2 jahat Mafia tanah.

Terbukti, beberapa LP yang menyasar komplotan yang di duga kuat adalah mafia tanah, tidak berjalan. Sementara LP yang masuk belakangan dari yang di duga mafia tanah, malah ditindaklanjuti dengan serius.

“Kalau sudah begini, maka harmonisasi dalam kehidupan sosial di Mabar, akan sulit terwujud, karena ternoda oleh permainan kotor”,tutup dia.***

Editor: Paulus Adekantari

Tags

Terkini

Terpopuler