Nyawa Melayang Akibat Anjing Rabies, Himpunan Mahasiswa Peternakan Manggarai Kupang ( HMPM) Angkat Bicara

- 30 Mei 2023, 09:49 WIB
Foto Anggota HMPM Kupang selesai adakan kajian teori terkait Virus rabies
Foto Anggota HMPM Kupang selesai adakan kajian teori terkait Virus rabies /

NTT, OKE FLORES.com - Rabies menjadi momok yang sangat ditakutkan, mengingat dampak paling fatal dari gigitan anjing rabies adalah kematian pada manusia yang terpapar oleh virus tersebut.

Menurut data yang dilansir dari World Health Organization (WHO) terdapat 59.000 penduduk di seluruh dunia yang mati disebabkan oleh rabies, 99% dari kasus ini disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies .

Pada tahun (2015-2019)di indonesia kasus gigitan hewan penular rabies dilaporkan berjumlah 404.306 kasus dengan 544 kematian, data ini menunjukan bahwa, ancaman virus rabies sangat besar dan berpotensi terjadinya perluasan penyebaran penyakit yang berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.
Dalam mengatasi virus rabies, peran pemerintah dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk terus bersinergi dalam upaya pengendalian, mendeteksi dan merespons penyakit berbahaya ini, karena virus rabies akan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

Data yang dilansir dari kemenkes 2021, Dari 38 propinsi yg ada di indonesia, NTT adalah salah satu daerah endemis rabies, dimana NTT termasuk salah satu propinsi tingkat kematian pasien paling tinggi yang digigit anjing rabies. Virus rabies masuk ke pulau Flores sejak tahun 1997 dan telah banyak memakan korban.

Menurut data yang disampaikan oleh sekretaris dinkes kab. Manggarai timur "Pranata Kristiani Agas" kepada tribunsflores. Com (Kamis, 23/05/2023) Dalam 3 tahun terakhir di manggarai timur jumlah kasus gigitan anjing rabies berjumlah 1868 kasus dengan rincian, tahun 2021 sebanyak 958 kasus, 2022 sebanyak 843 kasus dan tahun 2023 dari januari sampai maret sebanyak 67 kasus, dari jumlah itu diantaranya dua terjadi kematian dan dua kasus meninggal dunia itu terjadi sepanjang tahun 2023.


Hal ini mengindikasikan bahawa upaya penangulangan rabies di NTT memerlukan langkah yang terstruktur dan tepat untuk mengurangi dampak penyakit tersebut. Oleh karena itu, peran pemerintah dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk terus bersinergi dalam upaya pengendalian, mendeteksi dan merespons penyakit berbahaya ini, sebagaimana ditegaskan dalam UU Permenko nomor 7 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius yang dimana salah satu-nya adalah virus rabies.


Menyikapi hal tersebut, kami yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Peternakan Manggarai (HMPM) Kupang, mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan pemberantasan rabies di NTT terlebih khusus di pulau flores yang sudah menelan korban selama 2023 ini, kami juga mendesak pemerintah setempat untuk :

1. Melakukan sosialisasi mengenai virus rabies dan juga langkah prefentif untuk memberantas penyakit yang sedang mewabah di kab. Manggarai timur itu.


2. Mendesak pemerintah untuk mendistribusikan kebutuhan logistik berupa VAR & SAR di kab. Manggarai timur, serta melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan ternak anjing diseluruh Desa-Desa yang berada di manggarai timur.
3. Menghimbau Masyarakat pemilik anjing agar mengikat atau mengkandangkan anjing peliharaan masing-masing, dan tidak membawa masuk atau keluar anjing antar desa, kecamatan, atau antar kabupaten.

Menyikapi hal ini juga, sebagai bentuk dorongan atas program pemerintah, kami HMPM-KUPANG bersedia akan melakukan sosialisasi Terkait virus rabies di mamggarai di bulan yang akan mendatang.***

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x