Kinerja Ekspor Cukup Baik, Surplus Neraca Perdagangan Tahun 2022 Catatkan Level Tertinggi Dalam Sejarah

31 Januari 2023, 16:48 WIB
Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan Januari hingga November 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 54,46 miliar dolar AS,bahkan surplus tahun 2022 menjadi yang tertinggi dalam sejarah. /Tangkapan layar/

Okeflores.com - Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan Januari hingga November 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 54,46 miliar dolar AS,bahkan surplus tahun 2022 menjadi yang tertinggi dalam sejarah.

Mengutip akun twitter @Kemenkeu RI, kinerja ekspor dan impor sama-sama tumbuh positif pada tahun 2022. Hal ini membuktikan ekonomi sudah makin pulih. Ekspor sepanjang 2022 naik 26,07% dari tahun 2021.

Sementara itu, dari sisi impor, masih didominasi impor bahan baku/penolong dan barang modal seperti mesin dan peralatan. Artinya, produksi manufaktur bekerja. Ekonomi domestik dalam tren pemulihan.

Baca Juga: Bansos BPNT dan PKH 2023 Hanya Akan Disalurkan Kepada Masyarakat yang Terdaftar di DTKS Kemensos

Secara kumulatif, kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, nilai ekspor Indonesia Januari sampai dengan Desember 2022 mencapai USD291,98 miliar atau naik 26,07% dibanding periode yang sama pada tahun 2021. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai USD275,96 miliar atau naik 25,80%.

Berdasarkan sektor, pada periode Januari hingga Desember 2022, ekspor hasil tambang dan lainnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 71,22%, diikuti kenaikan ekspor nonmigas hasil industri pengolahan 16,45% dan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan 10,52%.

Di sisi lain, impor bulan Desember 2022 tercatat sebesar USD19,94 miliar atau naik 5,16% dibandingkan periode bulan November 2022 yang tercatat sebesar USD18,96 miliar. Kenaikan ini seiring peningkatan PMI manufaktur Indonesia yang masih ekspansif Desember 2022.

Komoditas utama impor Indonesia selama tahun 2022 masih didominasi oleh impor bahan baku/penolong dan barang modal seperti mesin dan peralatan mekanis, mesin dan peralatan elektrik, kendaraan dan bagiannya. Hal ini menunjukkan ekonomi domestik masih dalam tren pemulihan.

Baca Juga: Bansos BPNT dan PKH 2023 Hanya Akan Disalurkan Kepada Masyarakat yang Terdaftar di DTKS Kemensos

Dengan perkembangan ekspor-impor tersebut, neraca perdagangan bulan Desember 2022 mencatatkan surplus sebesar USD3,89 miliar dan melanjutkan tren surplus selama 32 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020.

Secara kumulatif, total surplus periode Januari hingga Desember 2022 mencapai USD54,46 miliar, naik cukup tinggi jika dibandingkan periode Januari s.d Desember 2021 yakni USD35,42 miliar.

Baca Juga: Muhammadiyah Resmi Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1444 H dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal, Simak Disini

“Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2022 mencatatkan surplus tertinggi dalam sejarah yakni sebesar USD54,46 miliar.

Secara keseluruhan, kinerja ekspor tumbuh cukup baik sehingga mendukung target pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022,” tutup Febrio.

Ke depan, Pemerintah akan mewaspadai risiko penurunan permintaan ekspor dari negara mitra utama dagang yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Uni Eropa, dan Jepang seiring menurunnya indeks PMI manufaktur negaranegara tersebut.

Di sisi lain, Pemerintah secara paralel juga terus mengembangkan ekspor ke negara lain seperti India dan negara-negara ASEAN.

Sementara itu, Zulkifli Hasan, dikutip dari laman Kementerian Perdagangan
mengatakan surplus ini ditopang oleh kinerja ekspor yang juga mencetak rekor.

Nilai Ekspor 2022 tercatat sebesar Rp291,98 miliar atau meningkat 26,07 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).

“Peningkatan ekspor tersebut ditopang penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 25,80 persen (YoY) menjadi 275,96 miliar Dolar AS dan ekspor sektor migas yang naik 30,82 persen (YoY) menjadi sebesar 16,02 miliar Dolar AS,” kata Mendag.

Pada Desember 2022, kata Zulkifli, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan sebesar 3,89 miliar Dolar AS. Surplus ini masih melanjutkan tren surplus bulanan ke-32 secara beruntun sejak Mei 2020.

Sedangkan nilai ekspor mencapai 23,83 miliar Dolar AS atau meningkat 6,58 persen year on year.

“Surplus perdagangan tersebut disumbang oleh beberapa negara mitra dagang utama Indonesia. Amerika Serikat menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai sebesar 1,11 miliar Dolar AS, diikuti India sebesar 0,98 miliar Dolar AS, dan Filipina sebesar 0,87 miliar Dolar AS,” tandasnya. ***

Editor: Paulus Adekantari

Tags

Terkini

Terpopuler