Rokok Kretek Filter Berikan Sumbangan Terbesar Kedua Terhadap Garis Kemiskinan NTT

- 31 Januari 2023, 16:44 WIB
Rokok Kretek Filter Berikan Sumbangan Terbesar Kedua Terhadap Garis Kemiskinan NTT
Rokok Kretek Filter Berikan Sumbangan Terbesar Kedua Terhadap Garis Kemiskinan NTT /Pixabay/

Okeflores.com - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada September 2022 mencapai 1,15 juta orang. Dibandingkan Maret 2022, jumlah penduduk miskin meningkat 17,6 ribu orang. Sementara jika dibandingkan dengan September 2021, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 2,9 ribu orang.

Melansir rilis resmi Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, Persentase penduduk miskin pada September 2022 tercatat sebesar 20,23 persen, meningkat 0,18 persen poin terhadap Maret 2022 dan menurun 0,21 persen poin terhadap September 2021.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2022–September 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 4,6 ribu orang, sedangkan di perdesaan naik sebesar 13,0 ribu orang.

Baca Juga: Bansos BPNT dan PKH 2023 Hanya Akan Disalurkan Kepada Masyarakat yang Terdaftar di DTKS Kemensos

Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 8,84 persen menjadi 9,00 persen. Sementara itu, di perdesaan naik dari 23,86 persen menjadi 24,11 persen.

Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Tabel 2 menyajikan perkembangan garis kemiskinan pada September 2021 sampai dengan September 2022.

Garis Kemiskinan pada September 2022 adalah sebesar Rp490.909,- per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 6,53 persen.

Sementara jika dibandingkan September 2021, terjadi kenaikan sebesar 12,18 persen. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat pada Tabel 3 bahw peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x