Network
EKONOMI,OKE FLORES .com - Di dunia yang serba cepat saat ini, hanya sedikit orang yang terjebak dalam kecanduan utang konsumen.
Dimana terdapat akses pinjaman online dan jalur kredit yang dapat dengan mudah didapatkan melalui internet.
Dan keinginan tersier seperti membeli tiket konser terbaru yang super mahal, gadget terbaru dan keinginan gaya hidup lainnya semakin bisa tercapai, banyak yang memaksakannya melalui hutang.
Ditambah dengan fitur pay later di beberapa platform belanja online, maka hanya sedikit orang yang terjebak dalam aktivitas utang yang dapat merugikan perekonomian.
Berbeda dengan utang produktif, utang konsumtif ini tidak memiliki nilai investasi karena membiayai pembelian barang atau jasa yang mungkin tidak menghasilkan pendapatan atau penurunan nilai atau bahkan habis di masa mendatang," kata Ria dalam keterangan tertulis.
Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT) Ria M. Warganda mengingatkan para hadirin untuk berhati-hati terhadap utang konsumtif tersebut.
Ia kemudian membagikan beberapa tips bagaimana menghindari utang konsumtif, belum lagi kecanduan.
1. Buat anggaran keuangan yang jelas
“Menyiapkan anggaran keuangan merupakan langkah awal yang penting dalam mengelola ekonomi, termasuk menghindari utang konsumtif. Penganggaran
2. Waspadai kartu kredit dan fitur Paylater
“Bila memungkinkan, gunakan hanya kartu kredit atau Paylater untuk pembelian penting dan pastikan Anda membayar tagihan tepat waktu,” tambahnya.
3. Jangan tergiur dengan kampanye dan diskon
yang jelas dan terencana, kami bisa melacak pemasukan dan pengeluaran serta mengalokasikan dana sesuai kebutuhan dan prioritas
