Mengangkat Realitas Sosial Melalui 5 Drakor Tentang Kemiskinan: Semangat Untuk Bangkit dengan Cara Beragam

- 16 Januari 2024, 10:54 WIB
Foto: Mengangkat Realitas Sosial Melalui 5 Drakor Tentang Kemiskinan: Semangat Untuk Bangkit dengan Cara Beragam
Foto: Mengangkat Realitas Sosial Melalui 5 Drakor Tentang Kemiskinan: Semangat Untuk Bangkit dengan Cara Beragam /

OKE FLORES.COM - Drama Korea (Drakor) telah menjadi fenomena global yang mampu menyajikan berbagai tema kehidupan.

Salah satu tema yang semakin mendapatkan perhatian adalah kemiskinan dan semangat untuk bangkit dari keterpurukan.

Melalui karakter-karakter yang kuat dan alur cerita yang mengharukan, drakor ini berhasil menginspirasi penonton untuk tetap memegang semangat dan berjuang melawan kesulitan.

Baca Juga: ASSBK Keluarkan Tiga Tuntutan Mendesak Atas Kematian Lee Sun Kyun

Mengutip Berbagai Sumber, Selasa 16 Januari 2024, berikut adalah lima drakor yang mengangkat isu kemiskinan dan memberikan inspirasi untuk bangkit dengan cara yang beragam.

1. "Reply 1988" (2015): Keluarga dan Persahabatan dalam Kebersamaan

"Reply 1988" mengambil latar waktu pada tahun 1988 dan fokus pada kehidupan keluarga di lingkungan perumahan yang sederhana.

Cerita ini menggambarkan perjuangan keluarga dalam menghadapi keterbatasan ekonomi, tetapi juga menyoroti kehangatan persahabatan di antara karakter utama.

Drakor ini memberikan pesan bahwa dalam keadaan sulit, kebersamaan keluarga dan teman-teman dapat menjadi kekuatan untuk bangkit.

2. "Misaeng" (2014): Perjalanan Seorang Magang Dalam Dunia Korporat yang Penuh Tantangan

"Misaeng" mengisahkan perjalanan seorang pemuda yang memulai karirnya sebagai magang di sebuah perusahaan besar.

Dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu, karakter utama harus menghadapi berbagai tantangan di dunia korporat.

Drakor ini menggambarkan perjuangan sehari-hari dan memberikan inspirasi tentang tekad dan semangat untuk meraih kesuksesan meski dari bawah.

3. "Saimdang, Memoir of Colors" (2017): Menguak Kisah Hidup Seorang Perempuan Pekerja dan Seniman

"Saimdang, Memoir of Colors" tidak hanya mengangkat isu kemiskinan tetapi juga menggambarkan peran perempuan dalam masyarakat.

Baca Juga: Lee Jae Won, Aktor Berbakat Welcome To Samdal-Ri, Raih Penghargaan Pertama

Drama ini menunjukkan perjuangan karakter utama, seorang perempuan pekerja dan seniman, dalam mengatasi keterbatasan ekonomi serta mengejar hasratnya dalam seni.

Melalui kisah hidupnya, drakor ini memberikan inspirasi tentang kekuatan perempuan untuk bangkit dari keterpurukan.

4. "Live Up to Your Name" (2017): Perpaduan Komedi dan Sains dalam Mengatasi Keterbatasan

Dengan sentuhan komedi dan elemen sains, "Live Up to Your Name" menawarkan perspektif unik tentang kemiskinan.

Ceritanya berkisar pada seorang dokter ahli bedah zaman modern yang tak sengaja terlempar ke masa lalu.

Melalui perjalanan waktu ini, karakter utama belajar mengatasi keterbatasan sumber daya dan mengubah nasibnya dengan pengetahuan medis modern.

5. "My Mister" (2018): Hubungan Simpati Antar Manusia dalam Keterpurukan

"My Mister" menyoroti kehidupan yang sulit dari berbagai sudut pandang.

Dengan fokus pada hubungan antara seorang pria paruh baya yang berjuang dengan krisis kehidupan dan seorang perempuan muda yang memiliki beban ekonomi dan keluarga, drakor ini menggambarkan bagaimana simpati dan saling menguatkan dapat membantu seseorang untuk bangkit dari keterpurukan.

Drakor yang mengangkat tema kemiskinan ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan inspirasi dan pandangan baru tentang kehidupan.

Dengan karakter-karakter kuat dan cerita yang mendalam, para penonton diajak untuk merenung tentang arti kehidupan, tekad untuk bangkit, dan kekuatan hubungan sosial.

Melalui drakor, kita dapat belajar bahwa semangat untuk bangkit dapat datang dari berbagai cara, dan kebersamaan serta tekad yang kuat adalah kunci untuk mengatasi kesulitan dalam hidup.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x