Kenali Penyebab, Potensi Risiko, dan Pengobatannya: Jika Anak Tidur dengan Mata Terbuka

25 September 2023, 09:02 WIB
Ilustrasi anak tidur larut malam: 5 tanda-tanda kamu adalah orang cerdas dengan IQ tinggi /PIXABAY/BrickRedBard

OKE FLORES.COM - Tidur adalah salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Namun, tidak semua tidur berjalan dengan normal. Salah satu gangguan tidur yang jarang terjadi, tetapi dapat menimpa anak-anak, adalah tidur dengan mata terbuka.

Baca Juga: Pembatasan Akses TikTok untuk Remaja di Bawah Usia 18 Tahun: Apa yang Perlu Kita Ketahui

Artikel ini akan membahas fenomena tidur dengan mata terbuka, mengidentifikasi penyebabnya, potensi risikonya, dan memberikan wawasan tentang pengobatannya seperti yang dilansir dari Pikiran-rakyat.com, Senin, 25 September 2023:

Tidur dengan Mata Terbuka: Apa Itu?

Tidur dengan mata terbuka atau disebut juga sebagai somnambulisme adalah kelainan tidur yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas tertentu saat tidur, bahkan ketika mata mereka terlihat terbuka. Gangguan tidur ini sering terjadi pada anak-anak, meskipun juga bisa memengaruhi orang dewasa. Anak yang mengalami somnambulisme biasanya akan terbangun dalam keadaan setengah sadar dan mungkin melakukan berbagai aktivitas seperti berjalan, berbicara, atau bahkan melakukan tindakan yang berisiko, seperti membuka pintu atau meraih benda-benda di sekitarnya, semuanya sambil tetap tidur.

Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka pada Anak

  1. Faktor Genetik: Tidur dengan mata terbuka dapat memiliki komponen genetik, yang berarti bahwa jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan tidur ini, anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

  2. Kebangun Tengah Malam: Somnambulisme biasanya terjadi saat anak berada dalam fase tidur yang dalam, yang terjadi pada awal malam atau tengah malam. Faktor-faktor seperti stres, perubahan jadwal tidur, atau kurang tidur dapat memicu kejadian ini.

  3. Sistem Saraf yang Matang: Sistem saraf anak-anak masih berkembang, dan pada beberapa kasus, gangguan dalam sistem saraf dapat memicu somnambulisme.

  4. Riwayat Trauma: Trauma fisik atau emosional pada masa lalu anak juga dapat menjadi penyebab tidur dengan mata terbuka.

Potensi Risiko dan Bahaya

Meskipun somnambulisme mungkin terlihat sepele, ini bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Potensi risiko dan bahaya yang mungkin timbul termasuk:

  1. Cedera: Anak yang tidur dengan mata terbuka berisiko mengalami cedera saat berjalan atau melakukan aktivitas lainnya tanpa kesadaran penuh. Mereka bisa terjatuh, menabrak benda-benda, atau membahayakan diri sendiri.

  2. Stres Emosional: Pengalaman tidur dengan mata terbuka dapat menimbulkan stres emosional pada anak, terutama jika mereka menyadari tindakan yang mereka lakukan saat tidur.

  3. Gangguan Tidur Lanjutan: Somnambulisme bisa menjadi tanda adanya gangguan tidur lain, seperti insomnia atau sleep apnea.

Baca Juga: Pengingat Tagihan: Bayar Tagihan Tepat Waktu dengan Mobile Banking!

Pengobatan dan Pengelolaan

Pengobatan untuk somnambulisme pada anak-anak umumnya berfokus pada menciptakan lingkungan tidur yang aman dan mengurangi faktor-faktor pemicu. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:

  1. Menciptakan Rutinitas Tidur yang Baik: Memastikan anak memiliki rutinitas tidur yang baik dan konsisten dapat membantu mengurangi somnambulisme. Hindari perubahan jadwal tidur yang tiba-tiba.

  2. Tidur yang Aman: Pastikan lingkungan tidur aman dengan mengunci pintu-pintu atau menggunakan pengaman pintu jika diperlukan. Hapus benda-benda berbahaya di sekitar tempat tidur.

  3. Redakan Stres: Bicarakan dengan anak tentang masalah atau stres yang mungkin mereka alami. Terapi konseling juga dapat membantu mengelola stres emosional.

  4. Konsultasi dengan Dokter: Jika somnambulisme terus berlanjut atau berdampak negatif pada kualitas hidup anak, berkonsultasilah dengan dokter atau seorang spesialis tidur. Terapi perilaku kognitif atau obat-obatan tertentu mungkin direkomendasikan.

Tidur dengan mata terbuka adalah gangguan tidur yang jarang terjadi namun berpotensi berbahaya, terutama bagi anak-anak.

Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya, memahami risiko yang terkait, dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola atau mengobatinya.

Dengan perawatan yang tepat dan lingkungan tidur yang aman, anak-anak yang mengalami somnambulisme dapat tidur dengan lebih tenang dan aman.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau spesialis tidur jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tidur anak Anda.***

 
Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler