Mengenal 8 Pantangan Setelah Pemasangan Implan Glaukoma yang Harus Dihindari

24 November 2023, 11:43 WIB
Foto: Mengenal 8 Pantangan Setelah Pemasangan Implan Glaukoma yang Harus Dihindari /

 

 

OKE FLORES.COM - Glaukoma merupakan kondisi medis di mana saraf optik mata rusak. Saraf optik sangat penting untuk penglihatan, dan kerusakan saraf ini seringkali disebabkan oleh tekanan tinggi pada bola mata.

Mengutip Hallo Sehat.com, Jumat 24 November 2023, data statistik WHO menunjukkan bahwa glaukoma sekarang menjadi penyebab utama kedua kebutaan di dunia setelah katarak, dan merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak untuk orang-orang berusia 60 tahun ke atas. Glaukoma dapat terjadi pada siapa pun, tetapi lebih umum pada orang yang lebih tua.

Kebanyakan kasus glaukoma tidak menunjukkan tanda-tanda sebelumnya yang mengarah pada kondisi tersebut. Gejala glaukoma menjadi lebih buruk secara bertahap, sehingga pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami masalah penglihatan sampai kondisi menjadi lebih parah.

Baca Juga: Apakah Mendongakkan Kepala Bisa Hentikan Mimisan? Ini 4 Cara Ampuhnya 

Glaukoma menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan mata rutin yang mencakup pengukuran tekanan mata. Seandainya glaukoma.

Definisi

Apa itu implan glaukoma?

Implan glaukoma, juga dikenal sebagai alat drainase glaukoma, digunakan untuk menghentikan atau bahkan menghentikan perkembangan glaukoma. Ini dilakukan untuk mencegah kondisi pasien menyebabkan kebutaan. Untuk mengurangi tekanan pada bola mata, implant glaukoma mengeluarkan cairan dari bola mata.

Peningkatan tekanan pada bola mata (juga dikenal sebagai tekanan intraokular) disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam mata. Penumpukan cairan ini menekan saraf, yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan saraf penglihatan dalam glaukoma.

Penyebab glaukoma masih dapat dikendalikan, menurunkan risiko kebutaan permanen. Jika kondisinya belum parah, kondisi ini biasanya ditangani dengan obat-obatan.

Jika berbagai metode pengobatan glaukoma tidak berhasil memperbaiki kondisi pasien, dokter biasanya akan menyarankan operasi. Salah satu alternatif pengobatan glaukoma saat ini, selain laser dan trabekuletomi, adalah operasi implan glaukoma.

Operasi implan glaukoma dikatakan dapat mengembalikan penglihatan pasien hingga 80%, meskipun tidak 100%.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Mimisan pada Anak dan Cara Menanganinya

Bentuk, bahan, dan ukuran implan glaukoma sangat beragam. Yang paling umum saat ini adalah implan berkatup (valved) dan tanpa katup (nonvalved).

Kapan saya perlu menjalani prosedur ini?

Jika glaukoma masih ringan, prosedur ini tidak dapat dilakukan. Pasien yang menghadapi masalah, seperti kegagalan operasi trabekulektomi atau obat-obatan yang tidak berfungsi dengan baik, dapat mendapatkan implantan ini.

Selain itu, implan juga dapat digunakan untuk mengobati glaukoma yang disebabkan oleh diabetes, tekanan darah tinggi, dan operasi di beberapa bagian mata, seperti kornea dan retina.

Kasus lain di mana kondisi pasien sudah diprediksi akan mengalami gagal operasi sejak awal juga merupakan masalah lain yang hanya dapat ditangani melalui implantasi implan. Glaukoma yang disebabkan oleh trauma pasca kecelakaan biasanya merupakan kasus yang akan mengalami gagal operasi.

Proses

Apa yang harus saya lakukan sebelum menerima implan glaukoma?

Prosedur pemasangan implan glaukoma sangat efektif untuk memperbaiki penglihatan, tetapi perlu diingat bahwa beberapa orang tidak dapat melakukannya.

Dokter harus melakukan beberapa hal sebelum memutuskan apakah pasien memerlukan implan, seperti:

1. Memeriksa kondisi pasien

Tidak semua pasien membutuhkan implan. Oleh karena itu, dokter akan menentukan apakah pasien tersebut memerlukan implan untuk glaukoma atau tidak.

Dokter akan menyarankan metode pengobatan alternatif sebelum memutuskan untuk menggunakan implan bagi pasien glaukoma bawaan lahir.

2. Uji klinis

Tahapan ini harus dilakukan oleh dokter untuk meningkatkan tingkat keberhasilan operasi implan. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah apakah kondisi konjungtiva pasien memungkinkan implan diselipkan.

Implan tidak dapat dipasang jika konjungtiva mata pasien glaukoma sudah rusak.

3. Memilih bahan untuk implan

Bahan yang digunakan untuk implan dapat berbeda dari satu bahan ke bahan lainnya namun, umumnya, bahan tertentu cenderung lebih murah daripada bahan lainnya.

Selain itu, implan glaukoma dapat berbeda dalam ukuran dan bentuk. Dokter harus dapat menentukan ukuran dan bentuk implan yang sesuai dengan kondisi pasien.

Bagaimana proses pemasangan implan glaukoma?

Berikut adalah prosedur yang akan Anda jalani untuk pemasangan implan, yang biasanya dilakukan di rumah sakit dan memakan waktu sekitar satu jam.

  1. Dokter akan memberikan obat bius atau anestesi pada area mata dan sekitarnya untuk mencegah rasa sakit selama pemasangan implan.
  2. Dokter akan membuat sayatan kecil berbentuk kantung di bagian bawah konjungtiva. Implan akan diselipkan di kantung ini.
  3. Implan ini akan memasukkan selang kecil ke dalam bola mata sehingga cairan yang menumpuk di dalamnya dapat keluar.
  4. Cairan dari bola mata akan dialirkan ke area di belakang implan. Tubuh kemudian menyerap kembali cairan ini, mengurangi tekanan yang terjadi pada bola mata karena penumpukan cairan.
  5. Dokter akan memakai penutup mata setelah implan dipasang.

Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani prosedur ini?

Dalam proses pemulihan setelah pemasangan implan, ada beberapa pantangan yang harus Anda hindari, seperti:

  • Jangan melakukan kegiatan berat untuk sementara waktu.
  • Akan lebih aman jika pasien tidak mengemudikan kendaraan setelah operasi implan.
  • Minumlah obat dengan teratur sesuai dengan anjuran dari dokter, sekalipun Anda telah memasang implan.
  • Hindari area yang penuh debu.
  • Apabila harus membersihkan rumah, bersihkan debu dengan vacuum cleaner.
  • Jangan mengucek mata. Bahkan saat pasien sedang tidak menjalani pengobatan atau operasi, mengucek mata bukanlah ide yang baik karena bisa menyebabkan infeksi.
  • Jangan berenang, hindari kontak dengan air pada tahap awal masa pemulihan pasca operasi.
  • Hindari penggunaan riasan mata.

Setelah implan dipasang pada mata pasien dengan glaukoma, tidak berarti mereka tidak perlu menggunakan obat untuk mengobati penyakit ini. Ini bergantung pada kondisi pasien.

Dalam beberapa kasus, pengobatan tambahan diperlukan. Namun, jika tekanan bola mata sudah teratasi dengan baik hanya dengan implan, pasien tidak perlu mengambil obat-obatan atau menerima perawatan pendamping lainnya. 

Pemasangan implan glaukoma terbilang aman secara umum, dan Anda tidak perlu melakukannya secara khusus selain pemeriksaan rutin ke dokter. Anda harus menjalani kontrol rutin setidaknya setiap tiga hingga empat bulan sekali.

Perawatan alat implan glaukoma harus dilakukan secara rutin untuk menjaga kondisi implan dan kesehatan mata pasien karena implan tetap menempel di bola mata pasien dan tidak perlu diganti atau dilepas setiap saat.

Efek Samping dan Komplikasi

Apa efek samping dan komplikasi implan glaukoma?

Pemasangan implan glaukoma tidak selalu aman dan tidak memerlukan perawatan khusus. Adanya benda asing yang masuk ke tubuh disebut sebagai implan. Efek samping mungkin terjadi pada beberapa pasien dengan metode ini.

Jika pasien memiliki alergi terhadap bahan dasar alat implan, risiko efek samping akan meningkat. Namun, pada kenyataannya, lebih sedikit orang yang mengalami efek samping daripada orang yang tidak mengalaminya sama sekali.

Menurut situs web American Academy of Ophthalmology, beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah implantasi implan pada mata adalah sebagai berikut:

  • Cedera mata, atau luka pada bagian dalam atau permukaan bola mata
  • Infeksi mata
  • Perdarahan pada mata
  • Tekanan bola mata terlalu rendah (hipotonia)
  • Katarak
  • Penglihatan ganda
  • Membutuhkan operasi glaukoma lainnya atau pelepasan implan
    Kebutaan

Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang optimal.*

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler