Kenali Ciri-ciri Kehamilan Ektopik: Janin Tumbuh di Luar Rahim

15 Januari 2024, 20:30 WIB
Foto: Kenali Ciri-ciri Kehamilan Ektopik: Janin Tumbuh di Luar Rahim /

OKE FLORES.COM - Kehamilan merupakan momen yang penuh kebahagiaan bagi pasangan yang sedang menantikan kehadiran buah hati. Namun, tidak semua kehamilan berjalan sesuai rencana.

Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah kehamilan ektopik, di mana janin tidak berkembang di dalam rahim seperti seharusnya, melainkan di luar rahim.

Apa itu Kehamilan Ektopik?

Baca Juga: Penting Diketahui, Ini 9 Kondisi Kesehatan yang Dapat Membahayakan Janin

Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya di tempat selain dalam rahim.

Paling sering, kehamilan ektopik terjadi di saluran tuba, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.

Namun, kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium, serviks, atau perut.

Faktor Risiko

Mengutip Berbagai Sumber, Senin 15 Januari 2024, berikut beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, antara lain:

  1. Infeksi Saluran Reproduksi: Infeksi pada saluran reproduksi, terutama penyakit menular seksual, dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

  2. Riwayat Kehamilan Ektopik: Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini lagi pada kehamilan berikutnya.

  3. Kelainan Struktural Tubuh: Adanya kelainan atau sumbatan pada saluran tuba dapat menyebabkan telur tidak dapat bergerak menuju rahim dengan normal.

  4. Kontrasepsi Tuba: Penggunaan alat kontrasepsi tuba (IUD) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik jika kehamilan terjadi.

Gejala Kehamilan Ektopik

Beberapa gejala kehamilan ektopik meliputi:

Baca Juga: Trimester 2: Fase Kehamilan Paling Penting untuk Ibu dan Janin, Sampai Perbedaan Gairah Seksual

  1. Nyeri di Satu Sisi Panggul: Nyeri yang tajam atau kram di satu sisi panggul dapat menjadi tanda awal kehamilan ektopik.

  2. Perdarahan: Perdarahan vagina yang ringan hingga sedang dapat terjadi, sering kali disertai dengan nyeri.

  3. Pusing atau Pingsan: Jika saluran tuba pecah dan menyebabkan pendarahan internal, gejala seperti pusing, pingsan, atau nyeri di bahu dapat muncul.

Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis kehamilan ektopik umumnya melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah untuk mengukur tingkat hormon kehamilan (hCG), dan pemindaian ultrasonografi.

Jika terdeteksi dini, pengobatan bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi serius.

Pengobatan kehamilan ektopik dapat melibatkan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan janin dan operasi untuk mengangkat janin yang abnormal.

Pilihan pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan umum pasien.

Pencegahan

Meskipun tidak selalu dapat dihindari, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko kehamilan ektopik, seperti menjaga kesehatan reproduksi, menghindari infeksi, dan mengkonsultasikan diri dengan profesional kesehatan jika mengalami masalah kesuburan.

Kehamilan ektopik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, banyak wanita dapat pulih sepenuhnya.

Penting bagi wanita yang merasa memiliki gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko tertentu untuk segera berkonsultasi dengan dokter mereka guna mendapatkan perawatan yang diperlukan.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler