Kebangun Tengah Malam: Somnambulisme biasanya terjadi saat anak berada dalam fase tidur yang dalam, yang terjadi pada awal malam atau tengah malam. Faktor-faktor seperti stres, perubahan jadwal tidur, atau kurang tidur dapat memicu kejadian ini.
Sistem Saraf yang Matang: Sistem saraf anak-anak masih berkembang, dan pada beberapa kasus, gangguan dalam sistem saraf dapat memicu somnambulisme.
Riwayat Trauma: Trauma fisik atau emosional pada masa lalu anak juga dapat menjadi penyebab tidur dengan mata terbuka.
Potensi Risiko dan Bahaya
Meskipun somnambulisme mungkin terlihat sepele, ini bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Potensi risiko dan bahaya yang mungkin timbul termasuk:
-
Cedera: Anak yang tidur dengan mata terbuka berisiko mengalami cedera saat berjalan atau melakukan aktivitas lainnya tanpa kesadaran penuh. Mereka bisa terjatuh, menabrak benda-benda, atau membahayakan diri sendiri.
-
Stres Emosional: Pengalaman tidur dengan mata terbuka dapat menimbulkan stres emosional pada anak, terutama jika mereka menyadari tindakan yang mereka lakukan saat tidur.
-
Gangguan Tidur Lanjutan: Somnambulisme bisa menjadi tanda adanya gangguan tidur lain, seperti insomnia atau sleep apnea.
Baca Juga: Pengingat Tagihan: Bayar Tagihan Tepat Waktu dengan Mobile Banking!