Dengan Memahami Keempat Prinsip untuk Mendekat Kepada Tuhan ini, Hubungan Anda dengan Tuhan akan Akrab

- 14 Maret 2023, 08:12 WIB
Dengan Memahami Keempat Prinsip untuk Mendekat Kepada Tuhan ini, Hubungan Anda dengan Tuhan akan Akrab
Dengan Memahami Keempat Prinsip untuk Mendekat Kepada Tuhan ini, Hubungan Anda dengan Tuhan akan Akrab /

Membuka hati kita kepada Tuhan tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak kita berkata-kata kepada-Nya, atau apakah kita menggunakan kata-kata yang semarak atau bahasa yang indah. Selama kita membuka hati kita kepada Tuhan dan memberi tahu Dia tentang keadaan kita yang sebenarnya, mencari bimbingan dan pencerahan-Nya, maka Tuhan akan mendengarkan kita bahkan jika kita hanya mengucapkan beberapa kata sederhana. Jika kita sering mendekat kepada Tuhan dengan cara ini, apakah itu pada pertemuan ibadah atau selama bersaat teduh, atau ketika kita menyusuri jalan atau duduk di dalam bus atau di tempat kerja, hati kita akan selalu diam-diam membuka diri kepada Tuhan dalam doa. Tanpa menyadarinya, hati kita kemudian dapat menjadi lebih tenang di hadapan Tuhan, kita akan lebih memahami kehendak Tuhan dan, ketika menghadapi masalah, kita akan tahu bagaimana melakukan kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Dengan cara ini, hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi jauh lebih normal.

2. Saat Membaca Firman Tuhan, Renungkanlah Dengan Hatimu dan Engkau Akan Memahami Makna Sejatinya

Orang-orang Kristen melakukan saat teduh dan membaca firman Tuhan setiap hari.Bagaimanakah cara kita membaca firman Tuhan agar dapat mencapai hasil yang baik sekaligus membuat hubungan kita dengan Tuhan menjadi lebih dekat? Firman Tuhan mengatakan: "Cara orang percaya kepada Tuhan, mengasihi Tuhan, dan memuaskan Tuhan adalah dengan menyentuh Roh Tuhan dengan hati mereka dan dengan demikian memperoleh kepuasan-Nya, dan dengan menggunakan hati mereka untuk merenungkan firman Tuhan dan dengan demikian mereka digerakkan oleh Roh Tuhan" ("Membangun Hubungan yang Benar Dengan Tuhan Sangatlah Penting").

Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa, ketika membaca firman-Nya, kita harus merenungkannya dan mencari dengan hati kita, kita harus memperoleh pencerahan dan penerangan Roh Kudus, dan kita harus memahami kehendak Tuhan dan apa yang Dia kehendaki dari kita. Hanya dengan membaca firman Tuhan dengan cara ini, usaha kita akan membuahkan hasil dan kita akan lebih dekat kepada Tuhan. Ketika membaca firman Tuhan, jika kita hanya melihatnya sepintas lalu tanpa benar-benar memperhatikan, jika kita hanya berfokus memahami beberapa huruf tertulis dan doktrin untuk memamerkan diri kita dan tidak menaruh perhatian pada pemahaman akan makna firman Tuhan yang sebenarnya, maka seberapa pun banyaknya kita membaca firman-Nya, kita tidak akan selaras dengan kehendak-Nya, apalagi mampu membangun hubungan yang normal dengan Tuhan.

Karena itu, ketika membaca firman Tuhan, kita harus menenangkan hati dan menggunakan hati kita untuk merenungkan mengapa Tuhan mengatakan hal-hal seperti itu, apakah kehendak Tuhan dan apakah hasil yang ingin dicapai Tuhan bersama kita dengan mengatakan hal-hal seperti itu. Hanya merenungkan firman-Nya secara mendalam dengan cara inilah kita dapat memahami kehendak Tuhan dan menjadi lebih berkenan di hati-Nya, dan hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi makin normal. Sebagai contoh, kita melihat bahwa Tuhan Yesus berkata: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Kecuali engkau dipertobatkan, dan menjadi sama seperti anak kecil, engkau tidak akan bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga" (Matius 18:3). Kita semua dapat memahami makna sepintas dari pernyataan ini, bahwa Tuhan ingin kita menjadi orang jujur. Tetapi hal-hal seperti pentingnya menjadi orang jujur, mengapa Tuhan mencintai orang jujur dan bagaimana tepatnya menjadi seorang yang jujur, semua itu adalah persoalan yang harus kita renungkan secara lebih mendalam. Melalui pembacaan doa dan perenungan firman Tuhan, kita akan memahami bahwa esensi Tuhan adalah setia, dan bahwa tidak ada kebohongan atau kecurangan dalam apa pun yang Tuhan katakan atau lakukan, dan karena itulah Tuhan mengasihi orang jujur dan membenci orang yang curang. Tuhan menghendaki kita agar menjadi orang jujur, karena hanya dengan menjadi orang jujur sesuai dengan tuntutan Tuhan, kita dapat dituntun oleh Tuhan ke dalam kerajaan-Nya. Jadi bagaimana tepatnya kita menjadi orang jujur? Pertama, kita tidak boleh berbicara dusta, tetapi kita harus murni dan terbuka serta mengatakan apa yang ada dalam hati kita; kedua, kita tidak boleh bertindak curang, kita harus mampu meninggalkan kepentingan kita sendiri, dan tidak menipu Tuhan maupun manusia; ketiga, tidak boleh ada kecurangan dalam hati kita, tidak boleh ada motif atau tujuan pribadi dalam tindakan kita, tetapi sebaliknya kita harus bertindak hanya untuk melakukan kebenaran dan memuaskan Tuhan.

Setelah terang ini dicapai melalui perenungan, kita merenungkan tindakan dan perilaku kita dan kemudian melihat apakah kita masih memiliki banyak ungkapan curang: Saat berurusan dengan orang lain, sering kali kita tidak dapat menghentikan diri kita sendiri untuk tidak berbohong atau menipu demi melindungi kepentingan, reputasi, dan status kita sendiri. Ketika mengorbankan diri kita sendiri untuk Tuhan, kita mungkin mengatakan dalam doa bahwa kita ingin mengasihi Tuhan dan memuaskan-Nya, tetapi ketika ujian menimpa kita, misalnya anak sakit atau kita sendiri sakit atau anggota keluarga kehilangan pekerjaan, kita mulai mengeluh kepada Tuhan, sedemikian rupa sehingga kita ingin menghentikan pekerjaan kita di gereja. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kita mengorbankan diri kita sendiri untuk Tuhan dengan cara yang cemar, dan dengan cara di mana kita membuat kesepakatan dengan Tuhan.

Kita mengorbankan diri kita untuk Tuhan agar mendapat keuntungan dari Tuhan, dan tidak semata-mata demi memuaskan Tuhan. Ini hanya beberapa contoh dari ungkapan kecurangan kita. Dari ungkapan-ungkapan ini, kita dapat melihat bahwa kita bukanlah orang yang benar-benar jujur. Setelah melihat dengan jelas kelemahan dan kekurangan kita sendiri, ketetapan hati pun muncul dalam diri kita untuk haus akan kebenaran dan kita berusaha melakukan lebih banyak firman Tuhan dalam hidup kita. Inilah hasil yang dicapai dengan merenungkan firman Tuhan.

Tentu saja, hasil ini tidak dapat dicapai dengan merenungkan firman Tuhan satu kali, tetapi dengan merenungkan firman-Nya berkali-kali. Kita juga harus secara sadar melakukan firman Tuhan setiap kali menghadapi masalah. Singkatnya, selama kita tanpa henti merenungkan firman Tuhan dengan hati kita dengan cara ini, maka kita akan dapat memperoleh pencerahan dan penerangan Roh Kudus. Suatu hari, kita akan mendapatkan terang baru, dan hari berikutnya kita akan mendapatkan sedikit lebih banyak terang baru dan, seiring berjalannya waktu, kita akan dapat lebih memahami tentang kebenaran dalam firman Tuhan, jalan pengamalan akan menjadi lebih jelas, hidup kita akan mengalami kemajuan secara bertahap, dan hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi makin dekat.

3. Carilah Kebenaran dan Lakukanlah Firman Tuhan
dalam Segala Hal

Hal yang paling penting bagi orang Kristen untuk mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan adalah dengan mencari kebenaran ketika mereka menghadapi masalah dan melakukan sesuai dengan firman-Nya. Tetapi dalam kehidupan, ketika menghadapi masalah, sering kali kita mengandalkan pengalaman kita sendiri atau menggunakan cara-cara manusia untuk menanganinya, atau kita menanganinya sesuai dengan pilihan kita sendiri. Kita sangat jarang menenangkan diri di hadapan Tuhan dan mencari kebenaran, atau menangani masalah sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini menyebabkan kita kehilangan banyak kesempatan untuk melakukan kebenaran, dan kita menjadi makin jauh dari Tuhan. Firman Tuhan berkata: "Tidak peduli apa yang engkau lakukan, tidak peduli seberapa besar masalahnya, dan terlepas apakah engkau melakukan tugasmu dalam keluarga Tuhan atau apakah ini adalah masalah pribadimu, engkau harus mempertimbangkan apakah masalah ini sesuai dengan kehendak Tuhan, apakah masalah ini sesuatu yang seharusnya dilakukan seseorang dengan kemanusiaan, dan apakah yang engkau lakukan akan membuat Tuhan bahagia atau tidak. Engkau harus memikirkan hal-hal ini. Jika engkau melakukan dengan cara ini, engkau adalah orang yang mencari kebenaran dan orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan" ("Mencari Kehendak Tuhan dan Melakukan Kebenaran Sebisa Mungkin"). "Jika engkau tetap berada di dalam firman-Ku, engkau adalah sungguh-sungguh murid-Ku" (Yohanes 8:31). Firman Tuhan menunjukkan kepada kita jalan yang jelas. Apakah kita melakukan pekerjaan di gereja atau menangani masalah yang kita temui dalam hidup kita, kita harus selalu mencari kebenaran dan memahami kehendak Tuhan, melihat bagaimana menangani masalah dengan cara yang memenuhi tuntutan Tuhan, menggunakan kebenaran untuk menyelesaikan semua masalah yang mungkin kita hadapi dan mempertahankan hubungan normal kita dengan Tuhan.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x