Network
NTT, OKE FLORES.com - BLK yang meninggal di Malaysia asal dari Sumba Barat Daya - Propinsi Nusa Tenggara Timur diduga menjadi korban TPPO menggugah nurani kita untuk segera serius kolaborasi menolong kepulangannya.
Hal itu diungkapkan Gabriel Goa Ketua Dewan Pembina PADMA INDONESIA melalui keterangan tertulis yang diterima media ini (Jumat, 9/6).
Lanjut dikatakan, kami terpanggil untuk menindaklanjuti permohonan ibu Sulis, Donders dan kepala desa mewakili keluarga korban meminta bantuan kepada Direktur Pelindungan WNI, Kementerian Luar Negeri Bapa Judha Nugraha, Kepala BP2MI Beni Ramdhani dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Bapa Hermono. Doa dan dukungan publik dan Pers sangat penting untuk menyuarakan suara kenabian demi tegaknya martabat manusia korban TPPO yang adalah citra Allah agar tidak diinjak-injak harkat dan martabat mereka korban TPPO.
Tergerak nurani untuk mendampingi Korban TPPO voice of the voiceless maka kami dari Lembaga Hukum dan HAM PADMA INDONESIA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) menyatakan,
Pertama, menyampaikan duka yang mendalam atas bertambahnya jenazah korban TPPO di NTT khususñya Sumba.
Kedua, mengajak solidaritas masyarakat Tana Humba, lembaga adat, lembaga agama dan pers untuk berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri, Perwakilan RI di Malaysia, BP2MI dan otoritas di Malaysia untuk membantu memulangkan korban TPPO ke Tana Humba.
Ketiga, mendesak Bupati Sumba Barat Daya (SBD) segera menerbitkan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO Sumba Barat Daya dengan Ketua Hariannya Kapolres Sumba Barat Daya serta gerak cepat awasi pergerakan orang di Bandara dan Pelabuhan Laut.
Keempat, mendesak Bupati Sumba Barat Daya untuk mengoptimalkan Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia dan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Pekerja Migran Indonesia di Letkonda, SBD dengan mengajak kolaborasi dengan sekolah Hotel Sumba dan Sekolah-Sekolah Vokasi di SBD agar Calon Pekerja Migran dilatih kompetensi dan kapasitas serta disalurkan resmi melalui Layanan Terpadu Satu Atap TPPO, "$toP Jo Bajual Orang Sumba!"***
