Faktanya, jejak karbon (carbon footprint) mobil listrik lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga BBM bahkan jika menghitung besaran jejak karbon dari pengisian daya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa mobil listrik mampu menggunakan tenaga hasil pengisian daya sebesar 60 persen, sementara untuk mobil BBM, hanya 20 persen dari bensin yang digunakan.
Artinya, jika efisiensi penggunaan tenaga fosilnya dihitung, maka mobil listrik jauh lebih efisien dalam menggunakan energi yang membuatnya menjadi lebih ramah lingkungan.
2.Dampak Buruk Manufaktur Baterai
Sebuah studi menyebut bahwa proses manufaktur baterai mobil listrik menghasilkan gas rumah kaca lebih besar dibandingkan dengan proses manufaktur mobil bertenaga BBM. Lewat studi tersebut, banyak orang menilai mobil listrik berpengaruh buruk bagi lingkungan.
Faktanya, jika dihitung secara keseluruhan mulai dari proses manufaktur, pengisian daya, hingga penggunaan mobil dalam berkendara, mobil listrik menghasilkan emisi gas karbon lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga BBM.
3.Pengisian Daya yang Lambat
Kebanyakan orang ragu memiliki mobil listrik karena menganggap proses pengisian daya kendaraan tersebut akan sangat lama, berbeda dibanding mobil bertenaga BBM yang hanya perlu mengisi ulang bensin.
Faktanya, mobil listrik keluaran terkini mampu mengisi daya 80 persen dalam waktu hanya 18 menit. Desain baterai mobil listrik baru bahkan digadang-gadang akan mampu mengisi daya penuh di bawah 10 menit.
4.Jarak Tempuh Mobil Listrik yang Rendah