OKE FLOTRES.COM - Beberapa negara di dunia, terutama di Asia Tenggara (ASEAN) seperti diketahui banyak menampung TKI dari Indonesia.
Hingga saat ini, ASEAN terdiri dari 10 negara anggota di antaranya Indonesia dan Singapura.
Khusus untuk Singapura, diperkirakan masih membutuhkan tenaga kerja. Hal ini terlihat dari informasi berdasarkan data yang ada di Biro Humas Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker).
Biro Humas Kemnaker menyiarkan bahwa hingga saat ini masih dibutuhkan 24.000 orang tenaga kesehatan hingga tahun 2030, sehingga Singapura harus terbuka terhadap tenaga kesehatan asing.
Karena itu Singapura memerlukan tenaga kesehatan asing untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di negaranya dengan membuka lowongan kerja tenaga kesehatan.
Pemerintah Indonesia sudah menjajaki kemungkinan kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ingin bekerja di Singapura.
Peluang kerja baru yang dibutuhkan Singapura saat ini, berupa tiga jabatan di sektor kesehatan pada pemberi kerja berbadan hukum yaitu, healthcare assistant (HCA), enrolled nurse (EN), dan registered nurse (RN).
Baca Juga: BERIKUT Seleksi SPAN-PTKIN 2023 Telah Dibuka, Berikut Jadwal, Syarat, dan Tata Cara Pendaftarannya
Saat ini, terdapat permintaan riil berupa job order untuk tiga jabatan sektor kesehatan yang akan bekerja pada pemberi kerja berbadan hukum, yakni di Rumah Sakit maupun fasilitas kesehatan milik Singapura.
"Job order tersebut telah diverifikasi di KBRI Singapura," ujar Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker.
Ditegaskan Suhartono, selama ini ketiga jabatan sektor kesehatan tersebut belum banyak diisi oleh PMI, karena kandidat sekurang-kurangnya harus mengenyam pendidikan kesehatan di Sekolah/Universitas di Singapura atau kandidat lulus Singapura Nursing Board (SBN) Exam.
Baca Juga: Mau Download Video Youtube Kualitas HD? Gunakan Aplikasi Vidmate GRATIS 2023
Selama ini pula, lanjut Suhartono, belum ada proses rekrutmen yang masif bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di Singapura.
Dalam upaya membuka potensi penempatan jangka panjang, melalui Staf Teknis Tenaga Kerja KBRI Singapura, Kemnaker sudah memfasilitasi melalui diskusi antara Ministry of Health Holding (MoHH) dan Singapore Nursing Board dengan Konsil Keperawatan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Kementerian Kesehatan di Kemnaker pada 2022 lalu.
"Hingga saat ini, Agensi telah menjalin kerja sama dengan tiga P3MI dan Agensi menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan lebih banyak P3MI, " ujarnya.
Karena itu, untuk pertama kalinya sudah dilaksanakan SNB Exam di Indonesia pada tanggal 14 Desember 2022 silam.
Suhartono mengakui, Singapura diperkirakan masih membutuhkan lagi 24.000 orang tenaga kesehatan hingga tahun 2030," kata Suhartono.***