Okeflores.com - Berbicara soal mengisi baterai dalam jangka waktu yang lama, kita pasti sering mengisi baterai laptop secara terus menerus selama 24 jam.
Hal itu sering kita lakukan meskipun baterainya sudah penuh dan tidak berkurang sama sekali.
Kita tidak pernah memikirkan kebiasaan itu sampai sesuatu yang buruk terjadi seperti baterai menggembung atau yang lebih parah, terbakar.
Kasus ponsel terbakar saat diisi dayanya bukanlah peristiwa yang baru. Beberapa tahun lalu sebuah ponsel hangus terbakar saat diisi dayanya semalaman.
Muncul rasa ketakutan dan penasaran: Apakah boleh untuk mengisi daya barang elektronik apapun pada saat tidur? Bisakah kita mengisi dayanya lebih dari waktu yang ditentukan? Bahkan jika memang Anda sengaja untuk mengisi baterai ponsel selama seharian penuh?
Salah satu dosen teknik listrik di Nanyang University mengatakan bahwa kebiasaan kita mungkin sedikit berpengaruh pada beberapa barang elektronik, contohnya ponsel genggam. Apa yang terjadi ketika mengisi baterai barang elektronik semalaman?
Menariknya, baterai sebenarnya tidak tetap di angka 100% selama satu malam. Persentase baterai akan menurun sedikit demi sedikit, seiring ponselnya digunakan sambil dicas, menurut Time.
Setiap saat, ada penurunan energi atau daya. Saat diisi, baterai akan kembali lagi penuh 100%. Inilah yang dikenal sebagai trickle charging atau pengisian secara berkala. Lalu, apa yang menjadi masalah?
Menurut situs Battery University, litium-ion dari yang menjadi sumber daya bagi ponsel genggam atau laptop tidak suka untuk diisi dayanya hingga penuh.