Pep Guardiola: Manchester City Tak Trauma dengan Final Liga Champions 2021

10 Juni 2023, 08:52 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. /Reuters/Jason Cairnduff/

BOLA, OKE FLORES.com - Pep Guardiola percaya Manchester City akan melakukan apa pun untuk mengakhiri penantian panjang untuk memenangkan Liga Champions.

The Citizens bertemu Inter Milan di final Liga Champions pada Minggu 11 Juni 2023 di Ataturk Olympic Stadium di Turki. 

Man City berusaha meraih prestasi seperti rival sekota mereka, Manchester United pada 1999 yang memenangkan Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions dalam satu musim.

The Citizens belum pernah kalah di Liga Champions musim ini.


Ilkay Gundogan dan kawan-kawan berlaga dalam 12 pertandingan tak terkalahkan, termasuk kemenangan sistem gugur atas RB Leipzig, Bayern Munchen, dan Real Madrid.


Inter Milan yang jadi lawan Man City di final pernah menjuarai Liga Champions pada 2010. Pada babak semifinal musim ini, Inter mengalahkan rival sekota mereka, AC Milan dengan skor agregat 3-0.

Bulan lalu, Nerazzurri menjuarai Coppa Italia usai mengalahkan Fiorentina 1-2.

Baca Juga: Manchester City vs Inter Milan di Final Liga Champions: Head to Head hingga Susunan Pemain

Guardiola menepis anggapan kekalahan di final Liga Champions atas Chelsea pada 2021 akan berpengaruh pada laga kali ini.


Pelatih asal Spanyol itu menegaskan, anak-anak asuhnya siap mengakhiri penantian panjang untuk meraih trofi Liga Champions.

"Saya ingin memberitahu Anda pelajaran (tahun 2021).

Ini adalah permainan yang berbeda, waktu yang berbeda, pemain yang berbeda. Yang ada dalam pikiran kami adalah kesuksesan.

dan untuk memainkan permainan yang bagus melawan Chelsea tetapi tidak berhasil," tuturnya.

Dia akan memaparkan rencana dan idenya kepada para pemain. Guardiola dan para pemainnya sudah siap menghadapi laga final ini.

Para pemain siap memberikan yang terbaik semampu mereka.

Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Inter Milan di Final Liga Champions

"Ketika bermain di final, penting untuk memiliki stabilitas dalam apa yang harus dilakukan. Tapi di final ada momen yang bisa menjadi gila. Di momen itu tidak ada taktik dan itu hanya keinginan," kata dia.

Guardiola melanjutkan, permainan akan bergantung dengan kondisi yang terjadi.

Menurutnya, di laga final permainan harus stabil, bertahan dengan baik, menyerang, menguasai permainan, dan bersabar.

"Yang paling penting adalah memikirkannya 0-0 dan kami tidak kalah. Tim-tim Italia dengan skor 0-0 bisa berpikir mereka menang, padahal tidak," ucapnya dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Sportsmole pada Sabtu, 10 Juni 2023.


Guardiola terakhir kali mendapat trofi Liga Champions pada 2011 saat ia jadi juru taktik Barcelona.

Dia berharap trofi tersebut bisa kembali didapat bersama Man City.


"Ini benar-benar sebuah mimpi (untuk memenangkannya lagi). Untuk mencapai sesuatu, Anda harus selalu memiliki obsesi yang tepat untuk menang. Obsesi adalah kata positif. Ini adalah mimpi untuk melakukannya," ujarnya.***

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler