Pembangunan Trotoar Kampung Inggris Pare Berbuah ‘Insiden Kecelakaan dan Keresahan Sosial’

- 25 Oktober 2023, 10:38 WIB
Foto.  Insiden seorang anak sekolah yang jatuh menabrak tumpukan material pembangunan trotoar di Jalan Anyelir Kampung Inggris - Pare
Foto. Insiden seorang anak sekolah yang jatuh menabrak tumpukan material pembangunan trotoar di Jalan Anyelir Kampung Inggris - Pare /

KEDIRI, OKE FLORES.COM – Seperti yang telah diberitakan media ini, ada fakta mengejutkan dibalik pembangunan infrastruktur yang digenjot secara sporadis oleh Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman di Kampung Inggris Pare. Justru melahirkan beberapa persoalan baru dan menimbulkan keresahan sosial akhir-akhir ini.

Persoalan Pembangunan trotoar Jalan Anyelir di Kampung Pare misalnya, memantik reaksi keras Muhammad Kalend Osen sang pendiri Kampung Inggris hingga mengeluarkan statement keras yang dilansir media ini kemarin Selasa, 24 Oktober 2023.

Dengan sangat jelas dan gamblang sikap Muhammad Kalend Osen menolak Pembangunan trotoar yang dipandangnya tidak cocok dibangun di ruas jalan desa yang sempit.
Selain itu, adanya keresahan warga terkait Pembangunan trotoar di Jalan Anyelir dibenarkan oleh Wiyoto (Atmojon) Ketua RW 12 Dusun Singgahan – Desa Pelem pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Foto.  Mur Tiang PJU yang membahayakan bagi pengguna jalan dan pengendara bermotor yang banyak memakan korban di Jalan Anyelir Kampung Inggris Pare
Foto. Mur Tiang PJU yang membahayakan bagi pengguna jalan dan pengendara bermotor yang banyak memakan korban di Jalan Anyelir Kampung Inggris Pare

Baca Juga: Pelaku Wisata Harap Peningkatan Profesionalisme Pelayanan di Kawasan TNK

Kepada media ini Wiyoto mengatakan, “Memang benar, ini saya menyampaikan keluhan-keluhan warga, banyak yang mengeluh di lingkungan sini dengan adanya trotoar semacam ini dipandang malah meresahkan, padahal tujuan awal keindahan dan kenyamanan tetapi kenyataannya justru tidak membuat nyaman dan aman. Karena lebar jalan hanya 6 meter trus dipotong trotar kanan kiri masing 120 cm (dikalikan 2) jadi total 2,4 meter, itu malah menjadi sempit karena luas jalan menjadi 3 meter lebih sedikit.”

Menurutnya, jika berpapasan dengan kendaraan lain jadi sulit lewat, terus ketinggian trotoar semacam itu (10 cm) menyulitkan keluar masuknya kendaraan baik motor maupun mobil. Selain itu warga juga resah saat mereka menerima tamu yang membawa mobil yang tidak bisa parkir di depan rumah.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x