UPDATE Harga Emas Mundur dari Rekor Tertinggi Jelang Rilis Notulen Fed

23 Mei 2024, 08:53 WIB
UPDATE Harga Emas Mundur dari Rekor Tertinggi Jelang Rilis Notulen Fed /

OKE FLORES.COM - Harga emas mengalami penurunan setelah mendekati rekor tertinggi, menjelang rilis notulen pertemuan Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat.

Notulen ini diharapkan memberikan wawasan lebih dalam mengenai pandangan Fed tentang inflasi dan suku bunga di masa depan.

Sementara itu, harga tembaga juga mengalami penurunan signifikan, dipengaruhi oleh sentimen pasar yang berubah.

Baca Juga: Gelora Sumbawa Cari Pasangan BJS dan Buka Pendaftaran Pilkada 2024

Emas Menurun dari Rekor Tertinggi

Harga emas yang sebelumnya mencapai puncak tertingginya, kini mulai mundur. Pada perdagangan terbaru, harga emas spot turun sebesar 0,5% menjadi $1,950 per ons.

Penurunan ini dipengaruhi oleh meningkatnya spekulasi bahwa Fed mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi, yang berpotensi mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Para analis pasar memperkirakan bahwa notulen Fed yang akan dirilis bisa memberikan indikasi lebih jelas mengenai langkah-langkah kebijakan moneter yang akan diambil oleh bank sentral.

Jika Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih agresif, maka ini bisa mengurangi minat investor terhadap emas, yang tidak menghasilkan bunga.

Dampak Terhadap Pasar Logam Lainnya

Selain emas, harga tembaga juga mengalami penurunan. Harga tembaga di London Metal Exchange (LME) turun sebesar 2,3% menjadi $9,000 per ton.

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran tentang permintaan dari China, yang merupakan konsumen tembaga terbesar di dunia.

Data terbaru menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur di China, yang menimbulkan kekhawatiran akan melambatnya permintaan terhadap tembaga.

Selain itu, ketidakpastian mengenai kebijakan moneter global juga berkontribusi pada penurunan harga tembaga.

Para investor cenderung berhati-hati menjelang rilis notulen Fed, yang bisa memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga di masa depan.

Jika suku bunga naik, biaya pinjaman untuk proyek-proyek infrastruktur dan konstruksi yang menggunakan tembaga sebagai bahan baku utama bisa meningkat, sehingga menekan permintaan.

Prospek Pasar di Masa Depan

Meskipun terjadi penurunan harga emas dan tembaga, beberapa analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang kedua logam tersebut.

Permintaan emas diperkirakan akan tetap kuat seiring dengan ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik.

Sementara itu, permintaan tembaga diperkirakan akan didorong oleh perkembangan teknologi hijau, seperti kendaraan listrik dan energi terbarukan, yang memerlukan tembaga dalam jumlah besar.

Namun, dalam jangka pendek, harga kedua logam ini kemungkinan akan terus dipengaruhi oleh perkembangan kebijakan moneter global dan data ekonomi dari negara-negara konsumen utama.

Para investor diharapkan untuk tetap memantau rilis notulen Fed dan data ekonomi lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arah pasar di masa depan.

Harga emas dan tembaga saat ini berada dalam posisi yang rentan menjelang rilis notulen pertemuan Fed.

Penurunan harga emas mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga, sementara harga tembaga tertekan oleh data ekonomi yang lemah dari China.

Dalam jangka panjang, prospek kedua logam ini tetap positif, didukung oleh permintaan yang kuat di berbagai sektor.

Para investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan pasar dengan cermat.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler