Network
OKE FLORES.COM - Trailer resmi film ini juga telah dirilis, memberikan gambaran singkat namun menggigit tentang apa yang dapat diharapkan penonton. Dengan sentuhan musik yang menakutkan dan pemotongan yang cerdas, trailer ini menggambarkan suasana misterius yang menjadi latar belakang kisah horor ini. Cuplikan adegan-adegan yang menegangkan dan penampilan para pemain yang memukau menjanjikan pengalaman menonton yang mendebarkan.
Dalam poster yang telah dirilis pihak rumah produksi VMS Studio di workshop film Pemandi Jenazah di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024, nampak begitu mengerikan dimana Aghniny Haque terlihat dikelilingi oleh sosok pocong.
Tak hanya itu, Aghniny yang kini di dapuk sebagai pemeran utama menceritakan proses workshop sebagai seorang pemandi jenazah. Dirangkum dari berbagai sumber, gadis cantik yang memerankan Ayu di film KKN di Desa Penari itu pun menceritakan momen ketika dirinya memulai workshop untuk menjadi seorang pemandi jenazah.
Tidak hanya menghafalkan skenario, ia juga belajar langsung bersama seorang pemandi jenazah yang sudah bekerja selama 40 tahun. "Disini aku dapat waktu yang panjang, workshop langsung sama pemandi jenazah sudah 40 tahun." ucap Aghniny. "Aku merasa pemandi jenazah bukan pekerjaan yang sembarangan dan sakral. Kurang lebih 2 minggu untuk belajar memandikan dan mengikat kain kafan," tambahnya.
Sebagai informasi, Pemandi Jenazah merupakan film horor yang diangkat dari kisah nyata dan menyeramkan dari cerita pemandi jenazah sesungguhnya.
Film ini disutradarai oleh sutradara box office Hadrah Daeng Ratu dan penulis naskah film horor terlaris sepanjang masa Lele Laila. Film berkisah tentang Lela, seorang pemandi jenazah mengalami serangkaian peristiwa setelah ibunya, Bu Siti meninggal dengan misterius.
Kematian Bu Siti mendorong Lela untuk memandikan jenazah ibunya sendiri, menahan perasaan sedih, dan menjalankan proses pemandian jenazah untuk pertama kalinya. Namun, Lela menemukan bahwa beberapa jenazah memiliki kejanggalan di dalam tubuh mereka. Sementara itu, desa tempat tinggal Lela menjadi saksi beberapa kematian mendadak. Dia mulai mencari tahu apa yang terjadi dan berusaha memecahkan misteri ini sendiri.
Sebelum workshop berlangsung Aghniny sendiri sebenarnya sudah mendapatkan skenario dua bulan sebelumnya. Sehingga dirinya sudah belajar terlebih dahulu doa-doa yang akan ada di filmnya. "Sebelum masuk workshop aku belajar doa-doanya dulu.
Sampai workshop mulai dari mensucikan, memandikan, sampai membuat kain kafan," ucapnya. Aghniny sendiri sebenarnya ingin melakukan pemandian jenazah secara langsung. Namun, masalah waktu dan izin orang tua membuat dirinya mengurungkan niat itu.
