Jadi Lokasi Syuting Film Siksa Kubur, Ternyata Terowongan Juliana Telah Berusia Ratusan Tahun

- 13 April 2024, 09:10 WIB
Terowongan Juliana di film Siksa Kubur.
Terowongan Juliana di film Siksa Kubur. //YouTube Come and See Pictures

OKE FLORES.COM - Dalam dunia perfilman Indonesia, nama Joko Anwar telah menjadi tonggak penting yang memperkaya panorama sinematik Tanah Air.

Tak diragukan lagi, dedikasi dan kecintaannya terhadap seni perfilman menjadikan setiap karyanya sebagai sebuah persembahan yang memukau.

Joko Anwar bukanlah sekadar sutradara biasa; dia adalah perwakilan dari ekselen dalam industri perfilman Indonesia, yang senantiasa menunjukkan keberanian dan kualitas tinggi dalam setiap proyeknya.

Baca Juga: Queen of Tears episode 11 akan tayang Hari ini Sabtu, 13 April 2024 malam Ini Seru Tiap Episodenya

Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Joko Anwar selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aspek pembuatan filmnya.

Ia adalah sosok yang tak kenal kompromi ketika datang ke detail dan kualitas produksi.

Dari penulisan skenario hingga proses pengeditan akhir, Joko Anwar memastikan bahwa setiap tahapan produksi dilakukan dengan penuh ketelitian dan kesempurnaan.

Salah satu hal yang menjadi ciri khas Joko Anwar adalah komitmennya terhadap kualitas cerita.

Sebagai seorang sutradara dan penulis skenario, ia selalu berusaha untuk menyajikan narasi yang kuat dan mendalam.

Karya-karyanya seperti "Pengabdi Setan" dan "Gundala" adalah bukti nyata akan kepiawaian Joko Anwar dalam meramu cerita yang memikat penonton dari awal hingga akhir.

Dalam proses penulisan skenario, ia tidak segan untuk melakukan riset mendalam dan eksplorasi ide yang mendalam, sehingga setiap adegan dan dialog terasa autentik dan memiliki dampak emosional yang kuat.

Joko Anwar juga tidak mau berlebihan saat membuat film Siksa Kubur.

Joko sangat berhati-hati dalam memilih lokasi agar sesuai dengan naskah dan mungkin serealis.

Dalam film Pengabdi Setan, Joko Anwar menceritakan bahwa mencari rumah kuno butuh waktu satu tahun.

Apalagi terowongan lama di film Siksa Kubur yang harus mencari di tempat terpencil.

Terowongan tersebut telah dibangun selama berabad-abad dan memberikan suasana yang mencekam.

Menurut Joko Anwar, terowongan menakutkan itu diberi nama Juliana.

Terowongan ini telah dibangun sejak zaman Belanda, atau lebih tepatnya sejak tahun 1914, untuk memudahkan transportasi saat penjajah tiba.

Pada masa itu, ada kendaraan dengan rute Banjar-Cijulang.

Terowongan Juliana terletak di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Terowongan Juliana ini ditemukan oleh Joko Anwar dalam waktu enam bulan.

lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk mencari rumah Pengabdi Setan.

“Kita harus melewati akses yang terbatas, jalanannya menanjak, belok-belok, sebelah kanannya tebing.

Kita harus buka jalan, kita bikin akses baru untuk sampai pick up bisa mendekati si terowongannya,” ujar Sandy Sofyan, line producer film Siksa Kubur.

Ratusan ribu penonton di hari pertama

Joko Anwar tidak mengharapkan banyak penonton untuk Siksa Kubur, yang dirilis pada 11 April 2024.

Setelah film Siksa Kubur dirilis, dia bahkan meminta produsernya untuk tidak berlebihan.

Film Pengabdi Setan sukses, tetapi Joko tahu dia harus memulai dengan rumah produksi baru.

Bahkan dibandingkan dengan film-film modern, cerita Siksa Kubur cukup baru.

"Kemarin ngobrol sama produser saya Tia Hasibuan, berapapun jumlah penonton hari pertama yang didapat Siksa Kubur kita syukuri aja.

Karena PH kita Come and See Pictures PH baru, filmnya juga ceritanya baru.

Tapi ternyata alhamdulillah, angkanya jauh di atas ekspektasi," ujar Joko Anwar.

Film Siksa Kubur langsung mendapat sambutan hangat pada hari pertama tayang di seluruh Indonesia, dengan penonton 257.871.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah