Konsumsi Makanan Tak Sehat Dapat Depresi dan Stres

20 Maret 2023, 11:34 WIB
Ilustrasi makanan tak sehat atau junk food. /Pixabay/stevepb/

Okeflores.com- lalu banyak makanan yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada kesehatan otak kita. Menurut Stevenson, dalam waktu satu minggu saja, hippocampus bisa terpengaruh oleh konsumsi makanan yang tidak sehat.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science yang dilaporkan oleh okeflores dari Pikiran Rakyat. Penelitian ini menambah wawasan tentang studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa pola makan yang buruk dapat memengaruhi kesehatan otak.

Baca Juga: Kalender Event Indonesia Bulan Januari hingga November Tahun 2023, Kick Off FIFA U-20 WC di Bulan Mei

Studi terbaru mengaitkan gula yang kita konsumsi dapat memicu hilangnya ingatan. Selain itu, makan makanan yang tidak sehat juga sering dikaitkan dengan agresi, depresi dan stres, bahkan penyusutan di bagian otak tertentu.

Hippocampus adalah bagian dari otak yang memberi tahu kita ketika kita kenyang. Oleh karena itu, konsumsi makanan tidak sehat dapat meningkatkan keinginan kita untuk lebih banyak makan.

Biasanya, kita sudah bisa merasakan lapar hanya dengan memandangi hidangan yang mewah. Namun, ketika kita makan hingga kenyang, bagian tertentu dari otak kita yang disebut hippocampus akan menekan keinginan kita untuk makan.

Baca Juga: Menlu Indonesia dan Timor Leste Telah Membahas Penyelesaian Batas Darat Antara Kedua Negara

Menurut hasil penelitian para ahli, makan terlalu banyak junk food seperti kentang goreng, pizza, dan burger, tampaknya membuat regulasi nafsu makan neurologis ini berhenti bekerja.

Penelitian Stevenson menemukan bahwa makan makanan yang tidak sehat memengaruhi hippocampus untuk meningkatkan hasrat akan lebih banyak makan, meskipun ketika Anda sudah kenyang.

Dalam studi tersebut, para peneliti merekrut 105 sukarelawan muda yang sehat yang biasanya makan makanan seimbang dan kemudian membaginya menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan memakan makanan yang kaya akan gula dan lemak jenuh yakni junk food selama delapan hari.

Untuk sarapan, mereka akan diberi sandwich panggang atau wafel Belgia dan milkshake, serta berbagai jenis makanan cepat saji untuk makanan utama hari itu. Sedangkan kelompok kontrol yang kedua akan terus makan makanan seimbang seperti biasanya.

Pada hari pertama dan terakhir percobaan, subjek di kedua kelompok ditawari berbagai makanan ringan yang tidak sehat sebelum dan sesudah sarapan. Para peserta harus menunjukkan seberapa besar keinginan mereka terhadap makanan ringan itu dan seberapa baik rasanya setelah mencobanya.

KERUSAKAN PADA OTAK

Melihat hasil penelitian tersebut, para peneliti merekomendasikan untuk menyelidiki peran hippocampus secara lebih rinci. Ternyata, penelitian lain juga menunjukkan bahwa area otak ini sensitif terhadap pengaruh luar seperti insomnia, stres, racun lingkungan, dan depresi.

Oleh karena itu, jika kondisi tersebut dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat, hal ini dapat menyebabkan peningkatan kerusakan pada hippocampus dalam jangka waktu yang panjang.

Jadi, mulai dari sekarang bijaklah memilih makanan. Hindari makanan tak sehat seperti aneka gorengan, aneka kue dan manisan, makanan cepat saji, kopi susu bergula, jus bergula.

Masih banyak jenis junk food lainnya yang tak mungkin disebutkan satu persatu. Intinya, sebagaimana adagium Barat menyebutkan 'You are what you eat', yang artinya penting untuk mengonsumsi makanan yang baik agar sehat dan bugar.***

Artikel ini pernah juga ditayang di https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-016103623/konsumsi-makanan-tak-sehat-berdampak-pada-otak-bisa-picu-hilangnya-ingatan?page=2

 

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler