Penyebab Mual Muntah dan Cara Mengatasinya

17 November 2023, 11:58 WIB
Foto: Penyebab Mual Muntah dan Cara Mengatasinya /

OKE FLORES.COM - Mual dan muntah merupakan gejala yang sering kita jumpai. Mual adalah perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menimbulkan rasa ingin muntah. Sedangkan muntah adalah keluarnya isi lambung melalui mulut.

Mual dan muntah merupakan gejala, bukan penyakit tersendiri. Oleh karena itu, mual dan muntah bisa disebabkan oleh berbagai kondisi dan penyakit penyerta. Mengetahui penyebab mual dan muntah sangat penting agar Anda bisa mengobatinya dengan cara yang tepat.

Definisi

Apa itu muntah?

Baca Juga: Cukup dengan Bahan Alami dan Mudah Didapatkan, Inilah 6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan di Rumah

Muntah merupakan refleks tubuh yang memaksa seluruh atau sebagian isi lambung keluar melalui mulut. Refleks ini biasanya tidak terkendali dan terjadi beberapa saat setelah mual.

Jika Anda mual, Anda mungkin merasa lemas dan berkeringat. Produksi air liur meningkat drastis. Ini tandanya tubuh sedang bersiap untuk mengeluarkan makanan yang ada di perut. Muntah sebenarnya merupakan respon tubuh untuk melindungi diri. Kondisi ini tidak berbahaya bila penyebabnya ringan, seperti mabuk perjalanan, peningkatan kadar hormon saat hamil, dan sebagainya.

Refleks muntah juga sering dialami oleh penderita migrain atau sebagai efek samping kemoterapi. Kasus seperti ini bisa diatasi dengan menghindari beberapa faktor pemicu rasa mual.

Namun, gangguan saluran cerna juga bisa menjadi penyebab pengosongan isi lambung secara paksa. Dua penyebab paling umum dari kondisi ini adalah flu perut dan keracunan makanan.

Seperti sakit perut atau kembung, muntah bisa menjadi tanda beberapa gangguan pencernaan. Untuk mengetahui penyebabnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Gejala

Apa saja gejala yang muncul saat seseorang ingin muntah?

Mengutip Hallo Sehat, Jumat 17 November 2023, Muntah bukanlah penyakit, melainkan reaksi tubuh atau gejala yang bisa menandakan gangguan kesehatan tertentu. Muntah yang berhubungan dengan gangguan kesehatan biasanya tidak terjadi begitu saja, melainkan muncul bersama gejala-gejala seperti:

Baca Juga: Inilah 7 Penyebab Bayi dan Anak-anak Muntah Diserta Gejala yang Perlu Diwaspadai

  • mual,
  • sakit perut,
  • BAB mencret (diare),
  • demam,
  • perut kembung,
  • berkunang-kunang,
  • pusing atau vertigo,
  • denyut jantung meningkat,
  • banyak berkeringat,
  • mulut kering, dan
  • lebih jarang buang air kecil.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah kepada dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Buang air besar di perut dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan lain, terutama jika masalah tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama. Temui dokter Anda jika Anda mengalami salah satu gejala berikut:

  • nyeri dada,
  • nyeri perut hebat atau kram,
  • penglihatan kabur,
  • pingsan atau kebingungan,
  • menggigil dan tampak pucat,
  • demam lebih dari 38 derajat celsius,
  • kaku leher,
  • muntah berbau feses,
  • muntah yang menyembur
  • memuntahkan darah, atau
  • muntahan tampak berwarna kehitaman.

Berbagai gejala di atas tidak hanya dapat menandakan masalah pencernaan, tapi juga penyakit pada sistem lain. Segera kunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini akan membantu mengungkapkan faktor penyebabnya.

Penyebab

Apa penyebab muntah?

Ada sejumlah kondisi yang bisa memicu refleks tubuh untuk mengeluarkan isi lambung, mulai dari masalah pencernaan, gangguan sinyal otak hingga pengobatan tertentu. Inilah beberapa di antaranya.

1. Masalah saluran pencernaan

Paling sering, muntah disebabkan oleh maag akut atau esofagitis. Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung, sedangkan esofagitis adalah peradangan pada dinding kerongkongan.

Berikut ini berbeda ​​​​​​​​​​yang Anda makan

Radang perut

Infeksi pada dinding perut dapat menyebabkan iritasi atau bahkan bisul.

Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus Helicobacter pylori seperti rotavirus dan norovirus.

Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah istilah lain untuk flu perut. Penyakit ini diawali dengan infeksi virus atau bakteri dan kemudian berkembang menjadi radang lambung atau usus. Gangguan gastrointestinal kemudian menyebabkan mual dan muntah.

Keracunan makanan

Keracunan makanan terjadi ketika makanan yang terkontaminasi bakteri salmonella, E. coli, S. dimakan. aureus dan sejenisnya. Muntah adalah mekanisme sistem pencernaan untuk menghilangkan bakteri berbahaya dari dalam tubuh.

Penyakit tukak lambung

Tukak lambung adalah suatu kondisi dimana terjadi luka pada dinding lambung. Maag dapat mengganggu pencernaan di lambung dan menyebabkan sakit perut, rasa terbakar dan muntah-muntah yang disebut maag.

Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)

GERD adalah aliran balik asam lambung ke kerongkongan. Terkadang asam lambung tidak hanya naik, tapi bisa keluar paksa melalui mulut dalam bentuk muntah.

Gastroparesis

Gastroparesis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pergerakan otot perut. Pada penderita gastroparesis, sistem pencernaan mungkin melambat atau berhenti bekerja. Gejala utamanya adalah sakit perut, mual dan muntah.

Penyakit Kandung Empedu

Batu empedu, radang kandung empedu, dan gangguan empedu lainnya dapat mempengaruhi pelepasan asam lambung. Terkadang produksi asam lambung menjadi terlalu banyak sehingga tubuh membuangnya.

Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti rasa tidak nyaman pada perut, nyeri perut, kulit menguning dan mual, seringkali disertai muntah.

2. Kehamilan

Muntah saat hamil (morning Sickness) biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal pada aliran darah. Kebanyakan wanita mengalami gejala ringan mual di pagi hari selama trimester pertama.

Gejala mual di pagi hari biasanya hilang pada bulan keempat. Dalam kasus yang jarang terjadi, ibu hamil mungkin mengalami muntah parah, dehidrasi, dan bahkan penurunan berat badan, yang merupakan gejala hiperemia gravidarum.

3. Penyebab neurologis

Muntah juga bisa disebabkan oleh faktor neurologis, artinya berkaitan dengan sistem saraf. Berikut beberapa kondisi yang kerap menjadi pemicunya.

  • Sakit kepala, terutama migrain karena mekanismenya berkaitan dengan mual dan muntah.
  • Penyakit pada telinga bagian dalam, misalnya labirinitis, vertigo, atau penyakit Meniere.
  • Peningkatan tekanan pada bagian dalam kepala sehingga memengaruhi bagian otak yang mengatur mekanisme muntah.
  • Bau, suara, dan trauma yang memicu reaksi mual atau muntah-muntah.
  • Gangguan terkait panas, misalnya paparan panas berlebihan atau dehidrasi.

4. Penyakit diabetes

Penderita diabetes lebih rentan mengalami kerusakan saraf. Apabila kerusakan terjadi pada saraf yang mengatur gerakan lambung, hal ini bisa menyebabkan gastroparesis. Akibatnya, lambung tidak dapat kosong sepenuhnya dan muncul gejala muntah.

5. Efek samping obat

Penggunaan obat pereda nyeri nonsteroid dan obat kemoterapi mempunyai beberapa efek samping, salah satunya adalah iritasi pada lapisan lambung. Hal ini nantinya dapat menimbulkan gejala seperti sakit perut, mual dan muntah. 6. Mabuk perjalanan Saat bepergian, mata terus-menerus melihat pohon atau jalan yang bergerak, namun tubuh menerima sinyal yang berbeda karena tetap diam. Hal ini dianggap sebagai ancaman dan tubuh meresponsnya dengan mengosongkan perut.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis muntah?

Penyakit gastrointestinal seperti keracunan makanan dan muntah dapat menyebabkan mual dan muntah. Untuk mengatasi gejala tersebut, dokter mungkin akan meresepkan obat antimual berikut ini.

1. Emetrol

Emetrol (asam fosfat) sering digunakan sebagai obat untuk mengobati infeksi saluran cerna seperti keracunan dan mual akibat muntah atau makan berlebihan.

Emetrol tidak boleh dikonsumsi lebih dari lima dosis per jam tanpa berkonsultasi dengan dokter. Tanyakan juga kepada dokter Anda mengenai penggunaan obat jika Anda sedang hamil atau menyusui, menderita diabetes atau jika Anda ingin memberikannya kepada anak kecil.

2. Bismut subsalisilat

Bismuth subsalisilat merupakan obat yang dapat meredakan mual dan sakit perut. Wanita hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat antimual ini.

Pasalnya, salisilat pada bismut subsalisilat memiliki sifat mirip aspirin, yaitu dapat membahayakan janin dan bayi. Orang yang alergi terhadap aspirin atau obat serupa juga sebaiknya tidak menggunakan bismut subsalisilat.

Minum obat hanya dengan izin dokter jika Anda telah diberi resep antikoagulan (pengencer darah), jika Anda menderita diabetes, atau jika Anda pernah menderita asam urat di masa lalu.

3. Obat-obatan lainnya

Antibiotik dapat diberikan untuk mengatasi muntah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain itu, antasida, penghambat histamin-2 (H2), dan penghambat pompa proton (PPI) seperti omeprazole membantu mengurangi gejala maag ringan.

Pencegahan

Apa saja perawatan rumahan yang membantu mengatasi muntah?

Berikut sejumlah cara mengatasi muntah di rumah.

1. Minum air putih

Minum air mungkin tidak menghentikan muntah, namun langkah ini bisa meredakan rasa tidak nyaman pada perut dan mulut. Asupan air yang cukup juga mencegah seringnya muntah akibat dehidrasi.

2. Makan jahe

Jahe telah lama dianggap dapat meredakan mual. Anda dapat mencampurkan ramuan alami ini ke dalam masakan atau teh untuk mendapatkan efek menguntungkan pada sistem pencernaan.

3. Minum teh mint

Kandungan mentol dan metil salisilat pada peppermint mampu memberikan efek menenangkan pada otot perut dan seluruh saluran pencernaan. Kedua zat ini juga membantu meningkatkan aliran empedu.

Anda bisa menggunakan peppermint dalam bentuk teh siap pakai atau membuatnya sendiri. Namun bahan ini tidak disarankan digunakan pada penderita penyakit asam lambung, karena kandungan yl salicylate yang terkandung dalam peppermint mampu menenangkan otot perut dan seluruh saluran pencernaan. Kedua zat ini juga membantu meningkatkan aliran empedu.

Anda bisa menggunakan peppermint dalam bentuk teh siap pakai atau membuatnya sendiri. Namun, tidak disarankan mengonsumsi bahan ini jika Anda memiliki penyakit asam lambung.

4. Kraker asin

Kraker asin atau saltine crackers adalah biskuit dengan rasa asin yang kaya akan karbohidrat. Kandungan karbohidrat dalam kraker ini dapat membantu menyerap asam berlebihan pada saluran pencernaan yang mungkin menjadi pemicu rasa mual.

Rasa mual dan muntah juga sering membuat seseorang kehilangan selera makan. Mengonsumsi kraker perlahan dalam porsi yang sedikit-sedikit dapat melindungi Anda dari kekurangan energi saat merasa mual.

Muntah pada dasarnya merupakan mekanisme tubuh untuk melindungi diri dari zat kimia, racun, mikroba berbahaya, dan sebagainya yang ada pada lambung. Namun, kondisi ini juga dapat menandakan gangguan pada sistem pencernaan.

Muntah yang terjadi sesekali memang wajar. Kondisi yang tidak boleh Anda abaikan adalah muntah-muntah berulang kali, berkepanjangan, atau yang diiringi dengan gejala pada sistem pencernaan. Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler