Apakah Radang Amandel (Tonsilektomi) Perlu Operasi

23 November 2023, 09:19 WIB
Foto: Apakah Radang Amandel (Tonsilektomi) Perlu Operasi /

OKE FLORES.COM - Pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat tonsil, atau amandel, dikenal sebagai operasi amandel. Kelenjar di belakang tenggorokan disebut amandel. Organ ini memiliki banyak sel darah putih yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Untuk mengobati infeksi dan radang amandel, juga dikenal sebagai tonsilitis, prosedur ini, yang juga disebut tonsilektomi, sering dilakukan. Namun, pasien dengan masalah pernapasan saat tidur dan tonsilitis yang berulang atau tidak membaik dengan obat-obatan saat ini juga dapat disarankan untuk tonsilektomi.

Karena tonsilitis lebih sering terjadi pada anak-anak, operasi amandel lebih sering dilakukan pada anak-anak daripada orang dewasa. Namun, gangguan amandel dapat terjadi pada siapa pun pada usia apa pun, dan seringkali diperlukan operasi untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: 3 Ciri-Ciri Amandel dan Peradangannya, Simak Pula Cara Mengobatinya

Apa itu tonsilektomi?

Tonsilitis, atau peradangan pada amandel atau tonsil, diobati melalui operasi amandel atau tonsilektomi.

Operasi ini lebih sering dilakukan pada anak-anak karena radang amandel mereka yang berlangsung lama atau kambuh berulang kali.

Biasanya, radang amandel dapat sembuh dengan obat radang amandel seperti antibiotik untuk radang tenggorokan.

Dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani operasi pengangkatan amandel jika kondisinya memburuk dan menjadi kronis.

Kelenjar di belakang tenggorokan disebut amandel.

Sebagai bagian dari sistem kekebalan, kelenjar ini melawan virus dan bakteri yang masuk melalui mulut.

Oleh karena itu, saat sistem kekebalan tubuh menurun, amandel juga lebih rentan terhadap infeksi oleh patogen tersebut.

Mereka yang terinfeksi biasanya memiliki amandel yang kemerahan, bengkak, dan sakit tenggorokan.

Baca Juga: Jaga Kebersihan Mulut untuk Cegah Batu Amandel

Waktu yang tepat untuk operasi amandel

Penyakit radang amandel tidak selalu memerlukan pengangkatan amandel untuk diobati.

Tonsilektomi hanya akan disarankan oleh dokter ketika tonsilitis berulang atau menyebabkan kesulitan bernapas.

Mengutip Hallo Sehat, Kamis 23 November 2023, ada beberapa kondisi yang mengharuskan pengangkatan amandel atau tonsilektomi, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Family of Physician:

  • infeksi amandel terus menerus terjadi,
  • sleep apnea, kelainan henti bernapas berkali-kali saat tidur,
  • amandel terinfeksi dan membentuk kantong nanah (abses peritonsil),
  • obat radang amandel tidak mampu lagi mengatasi bakteri, dan
  • adanya tumor pada amandel di kasus jarang terjadi.

Dokter mungkin meminta Anda untuk mengevaluasi dampak pengangkatan amandel terhadap kualitas hidup Anda sebelum melakukan tonsilektomi.

Ambil contoh, melakukan operasi amandel karena kegiatan sekolah anak terganggu oleh radang amandel yang sering kambuh.

Selain itu, infeksi amandel berulang dapat menyebabkan gangguan tidur yang menurunkan kualitas tidur, yang merupakan alasan mengapa orang dewasa yang mungkin ingin melakukan tonsilektomi.

Prosedur tonsilektomi 

Operasi amandel memakan waktu dua puluh hingga tiga puluh menit, dan dokter akan melakukan bius total.

Tonsilektomi, atau pengangkatan amandel, dapat dilakukan dalam dua cara.

Dokter, bagaimanapun, lebih sering menggunakan teknik diseksi diatermi bipolar untuk mengurangi kemungkinan perdarahan setelah operasi.

Metode diseksi diatermi bipolar

Metode diseksi diatermi bipolar menggunakan forcep elektris untuk menutup pembuluh darah antara amandel dan otot yang mengelilingi mereka.

Dokter kemudian akan mengangkat amandel satu per satu. Ini dilakukan untuk mengeluarkan amandel secara keseluruhan dan memastikan bahwa tidak ada jaringan amandel yang tersisa.

Metode intrakapsular

Intrakapsular adalah metode tonsilektomi tambahan. Operasi amandel ini menggunakan probe elektris untuk menghancurkan protein yang ada di jaringan amandel.

Dokter menggunakan arus listrik untuk memanaskan larutan garam dalam probe untuk menghancurkan kelenjar di lapisan amandel.

Otot dan pembuluh darah sekitar amandel tidak terlalu rentan terhadap kerusakan akibat tonsilektomi intrakapsular.

Efek samping dan perdarahan setelah operasi amandel

Seperti tonsilektomi, setiap prosedur operasi pasti membawa risiko.

Dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit setelah operasi.

Efek samping yang paling umum setelah operasi adalah perdarahan.

Namun, perdarahan yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi penggumpalan darah pada pembuluh darah vena dalam, juga dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT).

Terkadang, perdarahan masih terjadi setelah operasi amandel. Perdarahan kecil ini biasanya muncul tepat setelah operasi atau selama satu minggu selama pemulihan.

Setelah operasi amandel, dapat terjadi perdarahan primer dan sekunder.

Perdarahan ini dibagi berdasarkan sumbernya dan lamanya.

1. Perdarahan primer

Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah operasi amandel atau tonsilektomi disebut perdarahan primer.

Kondisi ini disebabkan oleh pembuluh arteri utama yang terhubung ke amandel.

Perdarahan dapat terjadi pada pembuluh arteri jika jahitan tidak menutup sepenuhnya jaringan di sekitar amandel.

Kondisi ini biasanya disertai dengan muntah darah serta perdarahan dari hidung atau mulut.

2. Perdarahan sekunder

Perdarahan terjadi 24 jam setelah operasi amandel.

Bekas jahitan yang lepas setelah operasi amandel adalah penyebab jenis perdarahan ini.

Proses jahitan yang normal, yang biasanya menyebabkan sedikit perdarahan, akan mulai lepas 5 hingga 10 hari setelah operasi.

Jika Anda menemukan darah dalam air liur, segera temui dokter. Lihat gejala perdarahan lainnya, seperti:

  • keluar darah merah dari mulut atau hidung,
  • terasa menelan banyak darah,
  • sering menelan,
  • muntah darah berwarna merah terang atau kecokelatan.

Darah kecokelatan adalah darah tua yang bentuknya menyerupai bubuk kopi.

Penting untuk Anda waspadai, perdarahan pascaoperasi yang berlangsung lebih dari 5 hari harus mendapat pertolongan darurat medis.

Pasalnya, jaringan amandel terletak dekat pembuluh arteri utama. Saat arteri terluka akan terjadi perdarahan besar dan berbahaya.

Perawatan yang tepat setelah tonsilektomi

Jika Anda menemukan bercak darah kering dalam air liur kurang dari lima hari setelah operasi, Anda tidak perlu khawatir; ini adalah perdarahan kecil.

Untuk mencegah perdarahannya, segera minum banyak air putih dan istirahat yang cukup.

Sebagai langkah awal, untuk membantu mencegah perdarahan, kumur-kumur dengan air dingin.

Untuk mengurangi perdarahan, tetapkan kepala Anda dalam posisi yang lebih tinggi.

Makanan yang perlu Anda konsumsi setelah operasi amandel

Selama pemulihan setelah operasi amandel, Anda mungkin mengalami rasa tidak nyaman, sakit, atau darah di tenggorokan Anda.

Hal ini menyebabkan sakit tenggorokan saat menelan makanan, tetapi Anda harus mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk sembuh dengan cepat.

Makanan berikut dapat membantu Anda pulih lebih cepat setelah operasi amandel.

  • Es krim dan puding: mengurangi rasa perih atau panas tenggorokan dan membantu mencegah perdarahan pada bagian amandel.
  • Air putih, jus apel, dan sup kaldu: mudah Anda telan, mengurangi rasa mual pascaoperasi, dan memenuhi kebutuhan cairan.
  • Telur orak-arik, kentang tumbuk, dan sayuran: tekstur lunak dan bisa Anda konsumsi tanpa menambahkan banyak bumbu.

Makanan yang harus Anda hindari setelah operasi amandel

Untuk mempercepat pemulihan, hindari berbagai jenis makanan atau minuman yang memiliki tekstur keras, rasa asam, pedas, dan bersuhu panas.

  • Kacang, keripik, atau popcorn: mengiritasi lapisan tenggorokan dan memperparah rasa sakit pada bagian amandel.
  • Makanan mengandung asam sitrat tinggi: tomat, jeruk, dan lemon bisa membuat tenggorokan terasa gatal dan sakit.
  • Minuman bersoda: memperparah rasa nyeri pada tenggorokan dan mengiritasi lapisan di sekitar amandel.

Jika ingin makan atau minum sesuatu yang panas, dinginkan dulu sampai suhunya hangat.

Pasalnya, suhu panas justru dapat memicu iritasi dan peradangan pada tenggorokan.

Alih-alih membuat cepat sembuh, Anda malah harus menahan rasa sakit tenggorokan yang lebih parah saat makan.

Prosedur tonsilektomi berfungsi untuk mengatasi radang amandel yang sering kambuh.

Operasi amandel efektif mengatasi gangguan tersebut, tetapi tetap memiliki efek samping dan risiko komplikasi.

Anda dapat mengurangi risiko komplikasi dengan mengikuti anjuran dari dokter untuk persiapan sebelum dan perawatan pascaoperasi.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler