Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid Atau Tifus

25 November 2023, 19:04 WIB
Foto: Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid Atau Tifus /

 

OKE FLORES.COM - Demam tifoid, atau tifus, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang ditemukan dalam makanan atau air yang tercemar. Bakteri Salmonella berkembang biak di dalam tubuh dan menyebar melalui aliran darah.

Ketika bakteri Salmonella masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan bertindak dengan menghasilkan antibodi khusus untuk memerangi bakteri tersebut. Tes Widal digunakan untuk mengetahui berapa banyak antibodi yang menandakan tifus.

Penyakit tifus ditandai dengan demam yang disertai masalah pencernaan seperti sembelit atau diare, penurunan berat badan, kelelahan, sakit kepala, dan demam yang biasanya berlangsung selama 7 hari.

Baca Juga: Kupas Tuntas Penyebab dan Gejala Diare Pada Bayi dan Anak

Apa itu tes Widal?

Georges Ferdinand Widal menciptakan Tes Widal pada tahun 1896.

Penelitian ini mengukur jumlah antibodi dalam tubuh yang melawan bakteri Salmonella typhii, penyebab tipes.

Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk menentukan diagnosis tipes jika Anda mengalami gejala seperti pusing, sakit perut, dan lemas.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sebelum menanyakan riwayat kesehatan pasien dan informasi bepergian.

Sangat penting untuk menyimpan riwayat perjalanan Anda untuk memastikan sumber infeksi bakteri Salmonella typhii.

Seperti yang Anda ketahui, lingkungan dan kebiasaan yang tidak bersih memungkinkan penyebaran tipes.

Dokter selanjutnya akan meminta tes darah untuk memastikan bahwa Anda memiliki bakteri Salmonella typhi.

Tes Widal adalah salah satu prosedur pemeriksaan yang memerlukan pengambilan darah. Ini dilakukan untuk melihat reaksi antigen dan antibodi.

Untuk menanggapi antigen yang dianggap sebagai benda asing, antibodi akan menggumpal, atau mengaglutinasi.

Saat Anda terinfeksi Salmonella typhi, tubuh Anda secara otomatis merespons dengan membuat antibodi untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Gangguan Mental Sebabkan Gagap, Benarkah?

Proses dan cara membaca hasil tes Widal

Untuk menjalankan pemeriksaan ini, bakteri Salmonella typhii yang sudah mati ditambahkan ke serum darah Anda.

Antigen O, yang merupakan tubuh bakteri, dan antigen H, merupakan flagel atau alat gerak bakteri, adalah dua jenis antigen bakteri Salmonella typhii.

Gumpalan terlihat pada sampel darah yang mengandung antibodi.

Mengutip Hallo sehat, Sabtu 25 November 2023, reaksi aglutinasi menunjukkan hasil positif, sementara ketiadaan aglutinasi menunjukkan hasil negatif.

Jika hasil tes positif, dokter telah mendiagnosa Anda dengan demam tifoid. Jika hasil tes negatif, Anda mungkin tidak memiliki penyakit tersebut.

Tetapi hasil positif atau negatif saja belum cukup untuk menggambarkan tes Widal. Dokter akan mengukur titer, yang berarti jumlah dan keberadaan antibodi dalam darah.

Hasil tes Widal diwakili dengan angka seperti 1/80, 1/160, atau 1/320. Semakin banyak orang yang melakukannya, semakin besar kemungkinan terkena infeksi Salmonella typhi.

Apakah tes Widal akurat untuk deteksi penyakit tipes?

Tes Widal, yang masih digunakan secara luas di Indonesia, memiliki banyak kekurangan sebagai salah satu metode untuk menentukan demam tifoid.

Pasalnya, satu pembacaan tidak cukup untuk memastikan bahwa Anda benar-benar terkena infeksi Salmonella typhii.

Hasil tes Widal sering bertabrakan dengan kondisi lain, sehingga hasilnya dapat menjadi positif atau negatif palsu.

Hasil negatif palsu dapat muncul pada awal penyakit, menunjukkan tidak adanya infeksi Salmonella typhi atau pengobatan antibiotik sebelumnya.

Meskipun hasil tes menunjukkan negatif, Anda belum tentu bebas dari infeksi Salmonella typhii. Hasil seperti ini bisa berarti:

  • gizi buruk,
  • konsumsi obat-obatan jangka panjang, dan
  • mengidap penyakit-penyakit tertentu yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Sementara itu, tes Widal positif palsu dapat terjadi akibat infeksi atau vaksinasi yang pernah Anda lalui. Artinya, tes yang menunjukkan hasil positif belum tentu berarti Anda mengalami infeksi Salmonella typhii.

Bisa saja, itu karena Anda mengalami penyakit infeksi lain, seperti demam berdarah atau malaria.

Cara meningkatkan keakuratan tes Widal

Karena beberapa alasan yang telah disebutkan di atas, membaca hasil tes Widal menjadi sangat sulit. Namun, jika tes dilakukan lagi dengan jarak 10-14 hari, keakuratannya dapat meningkat.

Hasil tes positif yang semakin akurat ditandai dengan peningkatan titer antibodi sebanyak empat kali lipat dari tes pertama; misalnya, tes menunjukkan peningkatan titer dari 1/80 menjadi 1/320.

Ini menunjukkan bahwa Anda mungkin benar-benar mengalami tipes.

Menurut Badan Kesehatan Dunia, diagnosis demam tifoid tidak boleh didasarkan pada tes cepat ini.

Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan pelaksanaan kultur jika memungkinkan.

Apakah ada tes lain untuk mendiagnosis penyakit tipes?

Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan berikut untuk diagnosis tipes:

1. Tes Tubex

Dokter mungkin menyarankan tes Widal dan prosedur pemeriksaan cepat lainnya seperti tes Tubex.

Tes ini dilaporkan memiliki tingkat keakuratan yang menjanjikan dengan sensitivitas hingga 95% dan spesifisitas 80%.

2. Kultur jaringan/darah

Kultur darah atau jaringan juga dapat digunakan untuk mendiagnosis tipes. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel darah, feses, urine, atau sumsum tulang.

Sampe tersebut kemudian ditempatkan pada media khusus yang mendorong pertumbuhan bakteri.

Kultur diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya Salmonella typhii.

Dikutip dari Mayo Clinic, kultur sumsum tulang sering kali dianggap sebagai tes paling sensitif untuk bakteri penyebab tipes.

Mendapatkan diagnosis penyakit tipes yang tepat berguna untuk menentukan pilihan pengobatan untuk mengatasi tipes.

Dengan mendapatkan pengobatan yang tepat, Anda dapat terhindar dari komplikasi tipes yang dapat membahayakan nyawa.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler