Network
OKE FLORES.COM - Stroke telinga tengah akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik.
Stroke adalah penyakit serebrovaskular yang mematikan
Stroke merupakan salah satu penyakit kronis yang masih ditakuti masyarakat hingga saat ini.
Penyakit stroke yang membuat penderitanya tidak dapat menggerakkan bagian tubuh yang salah satunya dapat terjadi pada pendengaran dikenal dengan penyakit stroke.
Apa itu stroke telinga dan bagaimana gejalanya?
Dilansir dari laman Quality Health Care, stroke telinga merupakan salah satu penyakit yang menyerang indera pendengaran.
Stroke telinga dikenal dengan nama ilmiah sensorineural hearing loss.
Stroke telinga ini biasanya dikenal sebagai gangguan pendengaran yang terjadi secara mendadak.
Gejala penyakit ini umumnya ditandai dengan adanya gangguan pendengaran parah yang mendadak dan tuli di telinga.
Apabila seseorang mengalami gejala ini, penderita stroke telinga akan kehilangan sebagian atau bahkan seluruh kemampuannya dalam mendengar.
Stroke telinga juga bisa membuat penderitanya mengalami pusing mendadak, tinnitus (telinga berdenging), dan sakit telinga.
Beberapa bahkan beranggapan, gejala gangguan pendengaran ini akan hilang atau sembuh sendiri setelah beberapa saat, sehingga menunda untuk berobat.
Padahal, gangguan pendengaran sensorineural mendadak dianggap situasi darurat pada dua pekan pertama setelah timbulnya gejala.
Rentang waktu itu merupakan periode emas untuk pengobatan, sehingga pasien harus mencari perawatan medis sesegera mungkin.
Tanpa perawatan yang tepat waktu dan cepat, hal ini akan membuat sulit untuk memulihkan pendengaran yang hilang.
Bahkan, kondisi tersebut dalam kasus terburuk dapat menyebabkan permanen.
Apa yang menyebabkan stroke telinga?
Stroke telinga ini bisa dialami siapa saja tidak hanya terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menderita gejala yang terjadi tersebut.
Mengutip laman qhms, penyebab stroke telinga ini masih belum diketahui secara pasti.
Namun, umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saraf pendengaran atau telinga bagian dalam.
Misalnya, herpes zoster dan influenza.
Dua virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pendengaran mendadak.
Selain virus, penyebab lain dari stroke telinga adalah oklusi vaskular.
Hal ini mirip dengan stroke pada umumnya, di mana saraf pendengaran akan rusak akibat suplai darah yang tidak normal.
Lalu ada pula beberapa penyebab lain, tapi jarang ditemui seperti gangguan autoimun, tumor, dll.
Cara mencegah stroke telinga
1. Gaya Hidup yang Sehat
Stroke telinga ini lebih rentan terjadi pada orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah, sehingga risikonya pun lebih besar.
Maka dari itu, kebiasaan hidup yang baik, makan sehat, dan tidur yang cukup bisa mencegah penyakit ini terjadi.
Sehingga hal tersebut dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini.
2. Pencegahan Flu
Stroke telinga ini biasanya diawali karena terkena flu.
Maka dari itu, memperhatikan pencegahan flu dapat mengurangi kemungkinan menderita stroke telinga.
3. Menjaga Stabilitas Emosi
Ketidakstabilan emosi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengaturan cairan neurohumoral yang ada di tubuh, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi sirkulasi darah di telinga.
Menjaga suasana hati yang tenang dan damai serta menghindari gejolak emosi sangatlah penting untuk mencegah risiko menderita stroke telinga.***
