Modernisasi sastra, produksi 32 film animasi dalam bahasa lokal 

GAYA HIDUP,OKE FLORES.com - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melindungi dan melestarikan bahasa daerah melalui modernisasi sastra.

Salah satunya dengan memproduksi film animasi berbahasa daerah yang berbasis bahasa Indonesia.

Aminudin Aziz, Direktur Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, mengatakan tahun lalu badan bahasa memproduksi 32 film animasi berbahasa daerah.

Ia mengatakan, film-film penyemangat ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dasar dan menengah.

“Bahkan 32 produk film animasi yang kami produksi tahun lalu lolos dari badan sensor film,” kata Aminud saat membuka acara “Diseminasi Produk Pengembangan Sastra” yang digelar Jumat di Soreang, Kabupaten Bandung. 12 Mei 2023. Menurutnya, 32 film animasi dari berbagai bahasa daerah saat ini sedang diuji di aplikasi mobile melalui layanan streaming.

Selain itu, lembaga bahasa Finlandia juga menjalin kerja sama dengan PT KAI, sehingga 32 film animasi bahasa daerah dapat diputar di kereta api. Kebangkitan bahasa daerah juga dilakukan sebagai bagian dari program perlindungan bahasa dan sastra, lanjutnya.

Dari lima bahasa daerah di tiga provinsi tahun 2021, 39 bahasa daerah di 13 provinsi dihidupkan kembali tahun lalu, tahun ini direncanakan 71 bahasa daerah di 22 provinsi.

Aminudin mengatakan, perlindungan bahasa dan sastra merupakan salah satu dari tiga program prioritas Badan Bahasa.

Program prioritas lainnya adalah terkait literasi, dengan Badan Bahasa Finlandia melakukan pemutakhiran Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) setiap tahun.

Menurutnya, sekitar 2.500 kata baru dan hingga 4.000 istilah baru dari berbagai bidang diperbarui setiap tahun di KBBI.