Angioplasty Bisa Selamatkan Nyawa Pengidap Jantung Koroner

- 7 Juli 2023, 09:56 WIB
Foto: ilustrasi penyakit jantung koroner
Foto: ilustrasi penyakit jantung koroner /Freepik

OKEFLORES.com - Penyakit jantung koroner menjadi penyebab meninggal terbesar kedua setelah serangan stroke di Indonesia. Penderita penyakit jantung  koroner juga menunjukkan peningkatan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan tahun 2018.

Berdasarkan Riskesdas, kecenderungan meningkatnya penyakit jantung terjadi dari 0,5% pada tahun 2013 menjadi 1,5% pada tahun 2018.

Baca Juga: Berikut Daun ginseng Memiliki Beberapa Manfaat Kesehatan, Termasuk Menjaga Kesehatan Jantung, Otak, dan Kulit

Melansir pikiran-rakyat.com Jumat 07 Juli 2023, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Heartology Cardiovascular Hospital, Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K) menjelaskan, penyakit jantung koroner (PJK) terjadi bila pembuluh darah arteri koroner menyempit akibat penumpukan plak aterosklerosis. Plak tersebut bisa bersumber dari kolesterol, lemak dan kalsium. 

Penyempitan pembuluh darah arteri koroner tersebut dapat mengakibatkan gangguan aliran darah dan oksigenasi otot jantung. Hal tersebut mengakibatkan beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh pengidapnya. 

 

"Hal ini dapat menyebabkan gejala angina pektoris atau serangan jantung, seperti nyeri dada, sesak nafas, mual, nyeri ulu hati, keringat dingin, atau henti jantung," katanya dalam diskusi bertajuk Peran Ultrasound Intravaskular (Ivus) dalam Diagnosis dan Penanganan Penyakit Jantung Koroner, Kamis, 6 Juli 2023.

 

Menurutnya, penyempitan pembuluh darah arteri berjalan gradual. Pada awalnya, pengidap tidak akan merasakan keluhan. Namun lama-kelamaan, seiring pembuluh darah arteri semakin menyempit, seseorang bisa merasakan keluhan di beberapa bagian tubuh, baik itu di dada, leher, tulang belakang, dan bahu. 

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah