Sering Begadang Bisa Picu Diabetes: Menghubungkan Kualitas Tidur dengan Risiko Kesehatan

- 31 Juli 2023, 14:13 WIB
ilustrasi begadang
ilustrasi begadang /pexels/

OKE FLORES.COM - Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, adalah salah satu masalah kesehatan global yang semakin meningkat prevalensinya.

Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan efektif karena ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan insulin yang cukup atau ketidakmampuan sel tubuh untuk merespons insulin dengan baik.

Baca Juga: Berikut 5 Cara Merawat Mobil dan Motor Saat Cuaca Panas

Melansir dari PikiranRakyat.com, Senin, 31 Juli 2023, faktor risiko utama diabetes meliputi pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan.

Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur atau sering begadang juga dapat menjadi faktor risiko penting yang berkontribusi pada terjadinya diabetes.

Hubungan Antara Kurang Tidur dan Risiko Diabetes:

Penelitian medis telah lama mengidentifikasi hubungan antara kurang tidur dan masalah kesehatan kronis. Tidur adalah bagian penting dari gaya hidup sehat dan berperan dalam pemulihan fisik dan mental. Ketika seseorang sering begadang atau mengalami kurang tidur, terjadi gangguan pada sistem hormonal dan metabolisme tubuh.

Beberapa mekanisme yang berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes karena kurang tidur meliputi:

1. Resistensi Insulin: Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin, yang berarti sel-sel tubuh menjadi lebih sulit merespons insulin, dan akhirnya meningkatkan kadar gula darah.

2. Regulasi Glukosa yang Tidak Efisien: Tidur yang tidak cukup mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur produksi glukosa secara efisien, yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah dan berpotensi menyebabkan diabetes.

**3. Perubahan Hormon: Sering begadang dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang (ghrelin dan leptin), yang dapat menyebabkan keinginan berlebihan untuk makan makanan tinggi gula dan lemak.

4. Pengaruh pada Berat Badan: Kurang tidur terkait erat dengan perubahan pada hormon yang mengatur nafsu makan. Ketika kurang tidur, orang cenderung lebih mungkin mencari makanan tinggi kalori sebagai sumber energi cepat, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas, faktor risiko utama diabetes.

5. Pengaruh pada Gaya Hidup: Sering begadang dapat menyebabkan kelelahan, yang berdampak negatif pada motivasi untuk berolahraga dan mengikuti pola makan sehat.

Bukti dari Penelitian:

Studi yang mendukung hubungan antara kurang tidur dan risiko diabetes terus berkembang. Salah satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada tahun 2020 menyimpulkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Penelitian lain, yang dilakukan oleh American Diabetes Association, juga menemukan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki peningkatan risiko sebesar 45% untuk mengalami intoleransi glukosa, tahap awal dari diabetes tipe 2.

Baca Juga: Makanan Pengganti Nasi Putih yang Rendah Karbohidrat: Pilihan Sehat untuk Pola Makan Anda

Menghindari sering begadang dan memastikan kualitas tidur yang cukup adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah risiko diabetes. Penting untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat, termasuk pola tidur yang teratur dan cukup, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah diabetes serta masalah kesehatan kronis lainnya.

Jika Anda memiliki kesulitan dalam mengatur pola tidur yang baik, berkonsultasilah dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat. Semoga artikel ini membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tidur yang cukup dan dampaknya pada risiko diabetes.

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah