Network
OKE FLORES.com - Jantung merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang perannya sangat penting. Sebenarnya, setiap hari, jantung berdetak 100 ribu kali dan memompa hingga 5000 galon darah melalui 60 ribu mil pembuluh darah, untuk mengirim oksigen dan nutrisi, ke setiap sel di dalam tubuh.
Oleh karena itu, jantung harus dijaga kesehatannya demi tubuh yang sehat dan umur yang panjang. Namun sayangnya, jantung rentan mengalami gangguan, salah satunya adalah penumpukan plak di dinding arteri yang menghambat aliran darah dan dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Penumpukan plak di dinding arteri tidak terjadi secara instan. Penumpukan plak dimulai dari peningkatan kolesterol jahat (LDL) yang berbahaya bagi sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Cuma 2,5 Jam Jualan di Shopee Live, dr. Richard Lee Raih Omset Rp8 Miliar
Terlebih lagi, saat ini, serangan jantung bukan hanya penyakit yang dialami oleh orang tua. Serangan jantung yang disebut sebagai pembunuh diam ini juga mengancam generasi muda yang masih produktif.
Hal yang perlu diketahui tentang serangan jantung atau jantung koroner ini adalah penderita sering mengeluhkan nyeri atau ketidaknyamanan di beberapa bagian tubuh. Gejala yang paling umum dari penyakit jantung koroner adalah angina atau angina pectoris, yang sering kali disertai dengan nyeri dada.
Melansir Fimela.com, Rabu 2 Agustus 2023, Cirinya sensasi penuh, tertekan di dada, berat, terbakar hingga seperti digenggam. Angina umumnya dirasakan di dada sebelah kiri, rasa sakit menjalar ke bahu, lengan, tenggorokan, rahang, atau punggung. Sayangnya banyak orang seringkali salah menganggap bahwa gejala ini adalah nyeri perut.
Penyebab Angina
Vangina terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang sehingga mempengaruhi pengiriman oksigen ke jantung yang penting untuk memberikan makan ke sel otot jantung.
Baca Juga: Berikut Beberapa Manfaat Mendengar Musik Saat Bekerja, Salah Satunya Meningkatkan Suasana hati
Nah ketika jantung tidak mendapat pasokan oksigen, maka akan menggunakan asam laktat sebagai sumber energi bagi otot jantung, untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Namun yang harus diketahui juga bahwa asam laktat, terbukti tidak efisien karena dapat menumpuk di otot jantung dan hal ini yang menyebabkan sensasi nyeri dan sakit di dada.
Pertanyaan selanjutnya, apakah angina bisa terjadi tanpa penyakit koroner? Bisa! Diketahui 30% orang mengalami angina yang menyebabkan masalah katup jantung atau disebut stenosis aorta. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke arteri koroner dari jantung.
Oleh karena itu waspadalah bagi orang yang mengalami anemia berat. Itu karena orang dengan anemia berat berpotensi mengalami penurunan angina karena pasokan darah yang tidak cukup membawa oksigen. Nah untuk menghindari kondisi di atas atau pernah mengalami gejala tersebut, ada baiknya mulai memeriksakan diri ke dokter.
Cobalah untuk berkonsultasi ke dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi, guna melakukan diagnosis atau deteksi dini. Maka dari itu, untuk hasil terbaik.***
