Network
OKEFLORES.com - Indonesia memang tak pernah habis menyuguhkan kekayaan kuliner yang memanjakan lidah dan menggugah selera. Salah satu dari sekian banyak hidangan lezat yang patut dicicipi adalah Sate Maranggi Purwakarta.
Wisata kuliner ini merupakan magnet bagi para penggiat wisata kuliner yang ingin merasakan sensasi cita rasa unik dan autentik dari daerah Purwakarta, Jawa Barat.
Keunikan Sate Maranggi Purwakarta
Sate Maranggi adalah varian sate yang memiliki ciri khas tersendiri. Dalam bahasa Sunda, "maranggi" berarti "menancapkan". Jadi, sate ini memiliki ciri khas cara penyajian yang unik, yaitu dengan menusuk daging dan bahan-bahan lainnya ke tusukan bambu atau tusukan besi sebelum kemudian dipanggang di atas bara api. Metode ini memberikan sentuhan khusus pada rasa dan tekstur sate, serta menjaga kelembaban dan kelezatan daging.
Baca Juga: Mengelilingi Wisata Kuliner yang Memuaskan di Restoran All You Can Eat di Surabaya
Salah satu bahan utama dari Sate Maranggi adalah daging sapi, yang dipotong tipis dan diolah dengan bumbu-bumbu rempah tradisional. Rempah-rempah seperti bawang putih, merica, ketumbar, dan kunyit digunakan untuk memberikan aroma dan cita rasa khas. Setelah dipanggang, sate ini biasanya disajikan dengan berbagai pelengkap seperti nasi, lalapan (sayuran segar), dan sambal khas.
Tempat Mencicipi Sate Maranggi Purwakarta
Purwakarta adalah tempat asal mula hidangan lezat ini. Berikut beberapa tempat terkenal di Purwakarta yang dapat dijelajahi oleh para penggiat wisata kuliner:
Warung Sate Maranggi Cibungur: Warung yang telah berdiri sejak tahun 1973 ini menyajikan Sate Maranggi dengan cita rasa autentik dan bumbu yang khas. Pengunjung dapat memilih variasi daging sesuai selera, seperti daging paha, daging dada, atau hati. Tempat ini menghadirkan nuansa klasik yang membuat pengalaman makan semakin berkesan.
Sate Maranggi Mang Dul: Warung yang juga terkenal dengan sate marangginya yang lezat. Dengan pelayanan yang ramah dan harga yang terjangkau, warung ini menjadi favorit wisatawan dan warga lokal.
