Network
2. Mematahkan Stereotip
Pada umumnya anak-anak dibatasi oleh anggapan bahwa daya tariknya berasal dari “masih polos”, sehingga riasan anak seringkali dianggap tidak cocok untuk mereka.
Meski tidak salah menggunakan riasan untuk ekspresi diri. Asumsi masyarakat tentang anak-anak yang terkadang salah. Jadi, membiarkan anak menentukan pilihan mengenai penampilannya dapat mematahkan stereotip tersebut.
Anak-anak harus mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka ingin mengekspresikan diri dan tidak dibatasi oleh ekspektasi orang dewasa.
3. Eksplorasi Kreativitas dan Kebersihan
Jika riasan merupakan salah satu bentuk kreativitas bagi orang dewasa, demikian pula halnya dengan anak-anak. Baik bermain bedak atau menggaruk wajah, riasan juga berfungsi sebagai media artistik. Dengan bermain riasan, anak juga bisa belajar tentang tekstur dan warna.
Selain itu, orang tua dapat mengajari mereka cara menggunakan riasan yang bersih, perawatan kulit, dan prosedur kebersihan sehari-hari. Dari situ juga bisa dilakukan pelatihan pembersihan setelah pemakaian dan penghapusan riasan. Hal ini juga dapat mencakup perilaku yang bertanggung jawab.
4. Mengenali Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu anak terhadap makeup merupakan hal yang wajar dan sering terjadi. Daripada menekan minat, orang tua bisa berdiskusi terbuka dan menetapkan batasan yang bisa menjadi panduan bagi mereka dalam memilih kosmetik yang baik dan sehat untuk kulitnya.
Faktanya, pendekatan ini lebih efektif dibandingkan membiarkan anak mengeksplorasi riasan secara sembunyi-sembunyi dari orang tuanya tanpa bimbingan yang tepat.
Itu sebabnya orang tua sebaiknya membiarkan anaknya bermain-main dengan riasan. Ada berbagai dampak positif dalam hal kepercayaan diri, kreativitas, dan pemahaman tentang tata rias. Ingat juga bahwa penting bagi orang tua untuk terus memberikan bimbingan dan dukungan.
