Mencegah Penyakit hingga Menurunkan Risiko Kematian, Ini 5 Jenis Vaksin untuk Lansia

- 7 November 2023, 10:11 WIB
Foto: Mencegah Penyakit hingga Menurunkan Risiko Kematian, Ini 5 Jenis Vaksin untuk Lansia
Foto: Mencegah Penyakit hingga Menurunkan Risiko Kematian, Ini 5 Jenis Vaksin untuk Lansia /

 

OKE FLORES.COM - Vaksinasi mengandung bakteri, racun atau virus penyebab penyakit yang dilemahkan atau dibunuh. Ketika disuntikkan ke dalam tubuh seseorang, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Proses pembuatan vaksin ini disebut vaksinasi.

Ketika orang yang menerima vaksin kemudian terpapar patogen, tubuh mereka dengan cepat mengembangkan antibodi untuk melawan patogen tersebut.
 
Namun reaksi ini terkadang dapat menimbulkan efek samping ringan, seperti demam, lemas, dan kurang nafsu makan. Oleh karena itu, sebaiknya istirahat, makan dan minum dengan baik setelah penyuntikan. Air kelapa adalah minuman sehat.
 

Rekomendasi jenis vaksin untuk lansia

Vaksin dibuat dari organisme penyebab penyakit (termasuk virus, jamur, racun, atau bakteri, tergantung jenis penyakitnya) yang dilemahkan atau mati, sehingga tidak menimbulkan penyakit.

Setelah vaksin disuntikkan ke dalam tubuh oleh tim medis, vaksin akan bertindak meniru timbulnya penyakit untuk mendorong sistem kekebalan mengembangkan antibodi terhadap penyakit tersebut. Hal ini memaksa tubuh untuk terus-menerus bersiap menghadapi serangan penyakit yang sebenarnya, karena ia “mengingat” organisme yang berbahaya dan perlu dibasmi.
 
Mengutip Hallo Sehat, Selasa 07 November 2023, berikut ini ada beberapa obat yang direkomendasikan dokter untuk lansia menurut National Council on Aging meliputi:
 
 
1. Vaksin flu
Meski umum terjadi dan sering dianggap remeh oleh banyak orang, flu bisa berakibat fatal jika gejalanya diabaikan. Apalagi pada orang lanjut usia yang daya tahan tubuhnya melemah, penyakit flu akan semakin parah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
 
Kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan penyakit jantung, juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat memperburuk flu dan bahkan menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia.
 
Vaksin dapat mencegah flu dengan memberikannya setahun sekali. Diperlukan waktu sekitar dua minggu bagi tubuh orang dewasa untuk merespons vaksin dan mengembangkan antibodi.
 
2. vaksin herpes zoster
 
Orang tua Anda harus mendapatkan vaksin herpes zoster, terutama jika mereka menderita cacar air di masa mudanya.
 
Virus cacar air dapat tetap berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun, bahkan setelah Anda sembuh, dan kemudian “kembali” dalam bentuk herpes zoster, yang dikenal dengan istilah herpes zoster. Ya, baik cacar air maupun cacar ular (herpes zoster) merupakan virus yang menular, yaitu virus cacar air.
 
Virus ini bisa menjadi lebih kuat ketika sistem kekebalan tubuh orang lanjut usia menjadi lebih kuat. Komplikasi penyakit ini adalah neuralgia postherpetik, yang menyebabkan nyeri kronis selama beberapa bulan setelah herpes zoster akut.
 
Oleh karena itu, orang dewasa juga sebaiknya mendapatkan vaksin herpes zoster jika mereka belum melakukannya. Vaksin ini diberikan kepada orang-orang yang berusia antara 50 dan 60 tahun, baik yang sehat maupun yang menderita herpes. Efektivitas vaksin ini adalah lima tahun.
 
3. vaksin pneumococcal
 
Vaksin ini ditujukan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptocossus pneumoniae atau lebih dikenal dengan pneumococcal. Dengan vaksin ini, Anda dapat mencegah pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang), dan sepsis (infeksi darah).
 
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan ketulian, kerusakan otak, kehilangan anggota tubuh bahkan kematian.
 
Seringkali dokter memberikan vaksin kepada lansia dengan dua cara, yaitu vaksin jenis pneumokokus konjugat dan vaksin pneumococcal polisakarida.

Hal yang perlu diketahui saat memberikan vaksin untuk lansia

Sebelum menjalani vaksin, lansia serta keluarga perlu mengetahui dua hal penting berikut ini.

Ketahui syarat menjalani vaksinasi

Pada dasarnya, tidak ada persyaratan khusus bagi orang dewasa untuk mendapatkan vaksin flu. Para orang tua yang ingin melakukan vaksinasi sebaiknya tetap menjaga kesehatan dan menjalani pola hidup sehat.

Ketua Perhimpunan Gerontologi Medis Indonesia, Prof. Dr.Dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger mengatakan, status gizi orang dewasa terbukti berperan penting dalam menjaga efektivitas vaksin flu.
 
“Jika status gizinya baik dan pola hidupnya baik, maka daya tahan tubuh lansia akan semakin kuat dan vaksin flu pada lansia akan lebih efektif,” jelasnya dalam wawancara dengan anggota Hello Sehat.
 
Persyaratan vaksin flu sama dengan jenis vaksin lainnya. Selain orang dewasa yang sakit, orang yang tidak memenuhi syarat vaksinasi seringkali mengalami kondisi berikut:
  • Alergi parah terhadap protein telur dalam vaksin.
  • Alergi terhadap komponen vaksin, seperti antibiotik, gelatin, dan sebagainya.
  • Pernah mengalami reaksi parah pada vaksinasi sebelumnya.
  • Pernah mengalami penyakit Guillain-Barre syndrome (GBS) sebelum vaksinasi.
  • GBS adalah penyakit yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Kenali efek samping vaksin untuk lansia

Selama syarat status gizi baik dan gaya hidup sehat terpenuhi, pemberian vaksin influenza tidak akan menimbulkan risiko bagi kesehatan lansia. Tubuh lansia mungkin akan bereaksi terhadap komponen vaksin, tapi reaksi tersebut sangatlah wajar.

Reaksi yang paling sering muncul setelah vaksinasi adalah nyeri dan bengkak pada area suntikan. Beberapa orang juga bisa mengalami demam, pusing, dan nyeri otot. Namun, sekali lagi, ini adalah respons normal yang akan menghilang dalam beberapa hari.

Kasus reaksi parah terhadap vaksinasi influenza sangat jarang terjadi, begitu juga dengan jenis vaksin hepatitis B, vaksin pneumococcal, dan vaksin herpes zoster.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x