Namun, tidak semua jenis batuk mempunyai penyebab yang sama. Salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah batuk akibat infeksi tuberkulosis.
Meskipun batuk TBC mungkin terlihat mirip dengan batuk pada umumnya, namun penting untuk memahami perbedaan keduanya agar Anda dapat mengenalinya sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat.
Baca Juga: Penting Dipahami, Bagaimana Cara Merawat Diri dan Menyikapi Jika Mengalami TBC
Baca di bawah untuk mempelajari perbedaannya.
Perbedaan batuk TBC dan batuk biasa
Hampir semua penyakit yang menyerang sistem pernafasan, termasuk tuberkulosis (TB), dapat menyebabkan batuk terus-menerus.
Mengutip Hallo Sehat, Rabu 22 November 2023, untuk mengatasi kondisi ini dengan cepat dan menghindari risiko komplikasi serius, penting untuk membedakan antara gejala batuk tuberkulosis dan batuk biasa.
1. Penyebab batuk
Mycobacterium tuberkulosis merupakan bakteri penyebab tuberkulosis dan mudah menyebar melalui udara.
Bakteri ini dikeluarkan dalam bentuk droplet (percikan air liur) saat penderita TBC batuk atau bersin. Infeksi tuberkulosis terjadi ketika orang lain menghirup udara yang terkontaminasi.
Batuk biasanya disebabkan oleh berbagai macam penyakit, bisa akut (tiba-tiba) atau kronis (berlangsung bulanan atau tahunan).
Penyebab akut bisa berupa alergi dan peradangan akibat polusi atau asap rokok, sedangkan penyebab kronis bisa berupa asma, penyakit asam lambung (GERD), dll.
Baca Juga: 4 Manfaat Daun Seledri untuk Ginjal dan Cara Mengolahnya yang Sehat
Sedangkan menurut Pedoman Nasional Pelayanan Medis Pengendalian TBC Kementerian Kesehatan RI, batuk tuberkulosis adalah batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu. Infeksi tuberkulosis dapat menyebabkan produksi lendir berlebih.
Kondisi ini menyebabkan batuk berdahak, dan lendir berwarna hijau hingga kekuningan karena campuran bakteri.
Dalam kasus yang lebih parah, penderita TBC mungkin batuk dengan lendir bercampur darah akibat luka di dalam paru-paru.
Infeksi bakteri tuberkulosis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti demam, menggigil, keringat malam, lemas, berat badan turun, dan nafsu makan berkurang.
Batuk biasa bisa disertai gejala lain, tergantung penyebabnya. Misalnya, batuk akibat penyakit gastroesophageal reflux bisa disertai rasa mulas (heartburn) atau sakit tenggorokan.
4. Tahapan timbulnya batuk
Batuk biasa umumnya terjadi secara tiba-tiba, lalu sembuh dalam beberapa hari. Namun, batuk TBC akan terjadi secara bertahap hingga gejalanya cukup parah.
Dikutip dari American Lung Association, butuh paparan yang lama hingga Anda terinfeksi TBC. Pada tahap infeksi primer, bakteri yang terhirup akan mencapai paru-paru dan mulai memperbanyak diri.
Setelahnya, sistem imun akan menahan perkembangan bakteri sehingga tidak memicu infeksi. Kondisi ini tidak memicu gejala dan disebut tahap infeksi laten atau TB laten.
Namun, bakteri ini bisa aktif lagi dan memicu infeksi paru-paru bila sistem imun lemah. Pada tahap infeksi aktif, pengidap TBC baru menunjukkan gejala batuk.
5. Pengaruh terhadap bagian tubuh lain
Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Kondisi ini disebut sebagai TB ekstra paru.
Organ yang dapat terdampak infeksi tuberkulosis yakni kelenjar getah bening (limfa), selaput otak, sendi, tulang, usus, ginjal, kulit, dan bahkan alat kelamin.
Gejala dari penyakit bervariasi, tergantung dari organ tubuh yang terdampak. Akan tetapi, TB ekstra paru secara umum ditandai dengan penurunan fungsi tubuh secara bertahap.***