Memahami Cara Penularan HIV yang Paling Sering Terjadi

- 1 Desember 2023, 21:00 WIB
Daftar klinik melayani tes VCT dan ARV bagi HIV Aids di Kota Bandung dengan pelayanan terbaik (pexels)
Daftar klinik melayani tes VCT dan ARV bagi HIV Aids di Kota Bandung dengan pelayanan terbaik (pexels) /Daftar klinik melayani tes VCT dan ARV bagi HIV Aids di Kota Bandung dengan pelayanan terbaik (pexel

OKE FLORES.COM - Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyebab utama Sindrom Imunodefisiensi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Penularan HIV terutama terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Meskipun penularan ini dapat terjadi melalui berbagai cara, artikel ini akan membahas cara penularan HIV yang paling sering terjadi.

1. Hubungan Seksual Tanpa Pengaman

Baca Juga: Cara lain mencegah nyamuk DBD berkembang biak, Salah Satunya Membersihkan Genangan Air

Salah satu cara penularan HIV yang paling umum adalah melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan seseorang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, dan sperma, dapat mengandung virus HIV. Oleh karena itu, penggunaan kondom saat berhubungan seksual adalah langkah yang sangat penting untuk mencegah penularan HIV.

2. Berbagi Jarum Suntik

Penggunaan narkoba melalui suntikan dengan menggunakan jarum yang sudah terkontaminasi adalah faktor risiko besar penularan HIV. Individu yang berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV dapat terpapar virus tersebut. Praktik berisiko ini dapat ditemukan di kalangan pengguna narkoba intravena dan merupakan salah satu penyebab penyebaran HIV di beberapa komunitas.

3. Transfusi Darah dan Produk Darah yang Terkontaminasi

Meskipun langkah-langkah keamanan di bidang transfusi darah telah meningkat, terdapat kasus penularan HIV melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi. Oleh karena itu, penting bagi lembaga kesehatan untuk memastikan bahwa prosedur donor darah dan produk darah dipantau dan dijalankan sesuai standar keamanan.

4. Transmisi dari Ibu ke Anak

Ibu yang terinfeksi HIV dapat mentransmisikan virus tersebut kepada anaknya selama kehamilan, persalinan, atau melalui menyusui. Namun, tindakan pencegahan seperti pengobatan antiretroviral (ARV) dapat mengurangi risiko penularan dari ibu ke anak secara signifikan.

5. Hubungan Seksual yang Melibatkan Luka atau Lecet

Ketika ada luka atau lecet pada organ kelamin atau area sekitarnya, risiko penularan HIV meningkat. Hubungan seksual yang melibatkan luka dapat memudahkan virus masuk ke dalam tubuh melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi.

Mengetahui cara penularan HIV yang paling sering terjadi adalah langkah penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Edukasi masyarakat tentang praktik aman, penguatan program pencegahan, dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi penyebaran virus ini.

Penting untuk terus mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS agar kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan risiko penularan HIV.

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Halodoc


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah