NASIONAL,OKE FLORES.com - Bencana kereta api di negara bagian Odisha di India timur adalah salah satu kecelakaan paling mematikan di paling mematikan.
Insiden ini menjadi perhatian tidak hanya bagi orang India tetapi juga bagi seluruh dunia.
Kecelakaan KA tersebut terjadi karena pada Jumat, 2 Juni 2023, sebuah KA penumpang anjlok dan bertabrakan dengan dua KA lainnya.
Namun, penyebab pasti anjloknya masih belum jelas.
Tim penyelamat dengan anjing pelacak dan peralatan bedah bekerja keras untuk membebaskan yang terluka dan mereka yang terjebak di reruntuhan gerbong.
Kepala Sekretaris Odisha Pradeep Jena mengatakan pada hari Sabtu bahwa lebih dari 238 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka dalam kecelakaan kereta api tersebut.
terluka
Para pejabat juga mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat.
Belakangan, pemerintah setempat mengumumkan bahwa 115 ambulans telah diberangkatkan dan semua rumah sakit terdekat bersiaga.
Menurut pemerintah setempat, jumlah korban jiwa dalam kecelakaan kereta api ini sangat tinggi, bahkan dengan sejarah panjang kecelakaan kereta api yang fatal dalam skala India.
Insiden itu mengejutkan warga India yang harus kehilangan anggota keluarganya dalam bencana di India dalam dua dekade terakhir.
Puluhan kereta dibatalkan.
Tim Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Pasukan Tanggap Bencana Nasional dikirim untuk membantu.
Orang-orang berbaris di dekat lokasi kecelakaan untuk menyumbangkan darah.
Perdana Menteri Narendra Modi menjanjikan semua bantuan kepada para korban dan menyatakan belasungkawa.
"Di saat-saat sedih ini, pikiran saya bersama keluarga yang berduka," tulis Modi di Twitter.
“Semoga yang terluka segera pulih,” lanjutnya.
India adalah salah satu negara terpadat di dunia.
Kecelakaan itu menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan jalan di India.India adalah negara yang sangat padat penduduknya, sistem transportasi India mengangkut sekitar delapan miliar penumpang per tahun.
Seperti dikutip New York Times, India telah banyak berinvestasi dalam sistem komoditasnya dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ini tidak akan cukup untuk menyelesaikan masalah transportasi selama beberapa dekade.
***