Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia di President University

3 Juni 2023, 11:26 WIB
Duta Besar China untuk Indonesia /

JAKARTA, OKE FLORES.com - Pada tanggal 31 Mei yang lalu, Lu Kang, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Republik Indonesia, diundang untuk memberikan pidato di President University.

Pidato tersebut membahas kebijakan China, hubungan China-Indonesia, dan berbagai isu lainnya.

Salam hormat kepada Dr. Darmono, Dr. Chairy, para anggota fakultas, dan seluruh hadirin.

Saya merasa sangat senang bisa bergabung dengan anda semua, para anggota fakultas dan mahasiswa President University di sini.

Terima kasih telah memberikan kesempatan ini.

Walaupun President University belum berdiri lama, namun telah menjadi lembaga pendidikan internasional yang modern dan luar biasa dalam kurun waktu 21 tahun.

Dikenal secara luas oleh masyarakat dan pemerintah, universitas ini telah memberikan banyak sumbangan bagi kemajuan Indonesia.

Selain itu, sekitar 500 mahasiswa asal Tiongkok telah menerima beasiswa dari President University, yang akan berperan penting dalam mempererat hubungan persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Sejak saya bergabung di sini, saya sangat terkesan dengan semangat serta keragaman budaya dari para mahasiswa muda.

Saya diberi tahu bahwa President University dikhususkan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan dengan kewirausahaan, integrasi lintas budaya, dan visi global.

Apa pun bidang yang anda pilih untuk menjadi pemimpin, dari sudut pandang ketiga dimensi di atas, China tentunya menjadi topik yang harus anda cermati.

Faktanya, pembangunan, pilihan kebijakan, dan pengaruh China di dunia telah menjadi topik yang sangat hangat akhir-akhir ini.

Itulah mengapa saya berada di sini hari ini, untuk membagikan pandangan saya dan mendengarkan pandangan anda.

Baca Juga: Polri: Pasti Tak Ada Yang Ditutup-Tutupi. Kasus Asusila Anak Di Parigi Moutong Jadi Prioritas

Izinkan saya memulai dengan sebuah kisah nyata.

Pada akhir 1960-an, seorang remaja di Beijing pergi ke sebuah desa kecil di China barat laut.

Dia menghabiskan tujuh tahun di sana sebagai petani.

Pada saat itu, orang-orang menjalani kehidupan yang sangat sulit di daerah pedesaan China.

Mereka semua tinggal di "gua-gua tanah" dan tidur di "ranjang tanah".

Tidak ada daging dalam menu makanan mereka selama berbulan-bulan.

Yang paling didambakan oleh penduduk desa saat itu adalah mendapatkan daging dan bisa sering memakannya.

Kemudian, si pemuda menjadi sekretaris cabang Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) di desa tersebut dan bertekad untuk membebaskan penduduk desa dari belitan kemiskinan melalui pembangunan.

Salah satu target pemuda itu adalah agar penduduk desa bisa mendapatkan daging dan bisa sering mengonsumsinya.

Puluhan tahun pun berlalu, dan pemuda ini telah tumbuh besar menjadi presiden China, dan itulah kisah Presiden Xi Jinping.

Saat dirinya kembali ke desa kecil itu setengah abad kemudian, dia melihat jalanan yang beraspal.

Kini, penduduk desa tinggal di rumah-rumah yang terbuat dari batu bata dan ubin, serta telah memiliki akses internet dan layanan kesehatan.

Para lansia mendapatkan perawatan dasar untuk usia lanjut.

Anak-anak dapat bersekolah.

Dan tentunya, daging selalu tersedia.

Para hadirin sekalian, kisah ini bisa menjadi kisah siapa pun di China selama beberapa dasawarsa terakhir.

Ini merupakan kisah tentang "Modernisasi China".

Modernisasi China, yang dieksplorasi oleh rakyat China di bawah kepemimpinan CPC, merupakan jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi China.

Dua tahun yang lalu, pada peringatan 100 tahun CPC, saya mengundang beberapa diplomat asing untuk mengunjungi kompleks bersejarah di Beijing tempat CPC memimpin rakyat China memenangkan revolusi.

Para diplomat Barat tersebut juga bertanya-tanya bagaimana CPC bisa sukses dan memenangkan dukungan dari mayoritas besar rakyat China.

Modernisasi China merupakan modernisasi yang berorientasi pada rakyat, sangat berbeda dengan model Barat.

Ada lima karakteristik dasar yang menyertainya:

1. Ini adalah modernisasi populasi yang sangat besar.

China sedang berupaya mencapai modernisasi bagi lebih dari 1,4 miliar orang, jumlah yang lebih besar daripada gabungan populasi seluruh negara maju.

Ini merupakan tugas dengan tingkat kesulitan dan kompleksitas yang tiada banding.

China berkomitmen untuk menempuh jalur yang sesuai dengan kondisinya sendiri.

Kami bertekad untuk mengambil kendali penuh atas pembangunan dan kemajuan negara kami sendiri.

2. Ini merupakan modernisasi kemakmuran bersama.

Hal tersebut pada dasarnya berbeda dengan modernisasi yang berpusat pada modal.

Komunis China menganut filosofi pembangunan yang berorientasi pada rakyat.

Mencapai kemakmuran bersama merupakan ciri khas sosialisme dengan karakteristik China.

China berusaha keras untuk mempertahankan serta mendorong keadilan dan kesetaraan sosial, sehingga modernisasi memberikan manfaat bagi seluruh rakyat secara adil.

3. Ini merupakan modernisasi dari kemajuan material maupun budaya-etis.

China terus meningkatkan kondisi material demi kesejahteraan masyarakat, seraya meneruskan warisan budayanya.


4. Ini adalah modernisasi keharmonisan antara manusia dan alam.

China berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan.

Presiden Xi Jinping menunjukkan bahwa "perairan yang jernih dan pegunungan yang subur merupakan aset yang tak ternilai harganya" dan "kita harus melindungi alam dan melestarikan lingkungan seperti kita melindungi mata kita sendiri."

Kata-kata tersebut sangat populer di kalangan masyarakat China.

Kami akan terus mengupayakan pembangunan sehat yang meliputi peningkatan produksi, standar hidup yang lebih tinggi, sertalingkungan yang lebih baik.

5. Ini merupakan modernisasi pembangunan yang damai.

Tidak seperti kekuatan-kekuatan Barat dalam sejarah dunia modern, China menjadi perekonomian besar tanpa melalui perang, dan tanpa melalui penjarahan.

Sebaliknya, China berkomitmen pada jalur perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan manfaat bersama.

Pendekatan baru ini membuktikan bahwa sebuah negara besar dapat mengejar pembangunan tanpa menggunakan banyak bom, memicu konflik etnis, dan mengakibatkan keterbelakangan kepada negara lain.

Modernisasi China menciptakan peluang-peluang baru bagi perekonomian lain, termasuk Indonesia, dan memberikan lebih banyak pilihan bagi negara-negara berkembang lainnya dalam mengejar modernisasi.

Para hadirin sekalian, bagaimana perkembangan China relevan dengan Indonesia? Izinkan saya berbagi pemahaman dari pengalaman pribadi saya selama 15 bulan di Indonesia, dan jika boleh, melalui kisah "satu orang" dan "satu jalan", melansir Pikiran-Rakyat.id, Sabtu 3 Juni 2023.

6. Fitriani, seorang engineer baru di Kawasan Industri Tsingshan, sebuah perusahaan patungan modern China-Indonesia di bidang industri nikel di Sulawesi Tengah.

Saya bertemu dengannya saat berkunjung ke sana beberapa bulan yang lalu.

Dia sedikit pemalu, tetapi seperti kebanyakan anak muda Indonesia, dia penuh semangat dan tidak ragu-ragu menghadapi tantangan.

Dia baru saja lulus dari universitas dan menjadi karyawan Indonesia pertama di departemen teknologi proyek tersebut, bertanggung jawab atas peningkatan kualitas produk nikel, yang membutuhkan keterampilan tinggi.

Dengan bimbingan dan bantuan dari rekan-rekannya yang berasal dari China, Fitriani menguasai keterampilan kerja hanya dalam waktu empat bulan, dan menerjemahkan semua manual produksi ke dalam bahasa Indonesia, memfasilitasi transfer teknologi dan berbagi pengetahuan antara pekerja dari kedua belah pihak.

Pada tahun kedua, tujuh karyawan Indonesia lainnya bergabung dengan departemen teknologi itu.

Fitriani mengajari mereka semua pengetahuan dan keterampilan yang telah dia pelajari dari rekan-rekannya dari China.

Sangat mengesankan!

Di kawasan industri tersebut, saya diberi tahu bahwa satu pekerja terampil asal China bertanggung jawab untuk membagikan pengetahuan dan keterampilannya kepada rata-rata lima hingga 10 karyawan lokal Indonesia.

Tingkat penguasaan para peserta pelatihan lokal Indonesia akan menjadi indikator kinerja utama yang penting bagi pelatihnya, yakni pekerja terampil asal China tersebut, serta berpengaruh pada pendapatan pekerja China itu.

Saat ini, hampir 80.000 karyawan lokal bekerja di kawasan industri itu.

Sebagian besar dari mereka merupakan pekerja terampil.

Sebanyak 2,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.969) pendapatan pajak telah diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

7. Satu jalan.

Jalan tersebut merupakan jalan beton sepanjang 50 kilometer yang dibangun untuk Desa Pollala di Sulawesi Timur oleh Kawasan Industri Delong, yang juga dikenal sebagai Kawasan Industri VDNIP, sebuah perusahaan patungan lainnya antara China dan Indonesia.

Jalan itu memangkas waktu tempuh ke bandara dari 2 jam menjadi 50 menit dengan mobil.

Banyak warung bermunculan di sepanjang jalan tersebut, dan sebuah jalan komersial yang ramai muncul di penghujung jalan itu.

Jalan itu disebut dengan jalan raya "Sabuk dan Jalur Sutra" oleh masyarakat setempat.

Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya ke sana, memuji kontribusi yang diberikan para investor China bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia.

Para hadirin sekalian, sebagai dua negara berkembang dan emerging market besar di dunia saat ini, China dan Indonesia memiliki sejarah dan pengalaman pembangunan yang serupa.

Keduanya berjuang untuk modernisasi, dan terdapat potensi kerja sama yang bahkan lebih besar lagi.

Kita sering melakukan pertukaran tingkat tinggi.

Pada Juli lalu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan yang sukses ke China, menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Beijing sejak Olimpiade Musim Dingin.

Pada November lalu, Presiden Xi Jinping datang ke Bali untuk menghadiri KTT G20 dan kembali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam waktu setengah tahun.

Kedua presiden itu mencapai konsensus penting untuk bersama-sama membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama, memberikan cetak biru yang menyeluruh untuk hubungan bilateral kita.

Kerja sama ekonomi dan perdagangan sedang berkembang pesat.

Baca Juga: Polri: Pasti Tak Ada Yang Ditutup-Tutupi. Kasus Asusila Anak Di Parigi Moutong Jadi Prioritas

Menurut Bea Cukai China, volume perdagangan bilateral mencapai 149 miliar dolar AS pada 2022, naik 19,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

China menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut.

Menurut Kementerian Investasi Indonesia, investasi langsung dari perusahaan-perusahaan China untuk Indonesia meningkat 160 persen, mencapai 8,23 miliar dolar AS pada 2022.

Angka yang mencapai rekor tertinggi ini menjadikan China sebagai sumber investasi asing terbesar kedua di Indonesia.

Proyek-proyek unggulan seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Koridor Ekonomi Komprehensif Regional, dan "Dua Negara, Taman Kembar" terus mengalami kemajuan.

Bidang-bidang kerja sama baru seperti ekonomi digital, pembangunan hijau, dan kerja sama maritim terus berkembang, menyuntikkan dorongan baru ke dalam pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama.

Dukungan publik dari kedua masyarakat kita semakin kuat.

Pertukaran antarmasyarakat, terutama kerja sama dalam fasilitasi perjalanan, pertukaran subnasional, dan pariwisata, telah memperkuat dukungan publik untuk hubungan bilateral kita.

"Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan-Perusahaan China di Indonesia" pertama secara resmi dirilis pada Oktober lalu, yang mencerminkan bahwa ketulusan perusahaan-perusahaan China dalam memikul tanggung jawab sosial, memberikan manfaat bagi masyarakat, dan mengupayakan pembangunan bersama telah semakin dipahami, dirasakan, dan diakui oleh masyarakat Indonesia.

Menurut "Laporan Survei Citra Global Perusahaan China 2022" yang dirilis bersama oleh Kantar dan wadah pemikir lainnya, kesan positif responden Indonesia terhadap perusahaan China secara keseluruhan meningkat 9 persen pada tahun lalu, yang merupakan angka tertinggi di antara 12 negara yang disurvei, melansir Pikiran-Rakyat.id, Sabtu 3 Juni 2023.

Para hadirin sekalian, banyak rekan-rekan di Indonesia, terutama kaum muda, mengikuti perkembangan China dengan cermat.

Saya dapat meyakinkan anda bahwa ekonomi China akan terus meningkat.

Kerja sama jangka panjang dengan China pasti akan membawa peluang yang semakin besar.

Ekonomi global sedang lesu dalam tiga tahun terakhir.

Namun, China mencatat tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 4,5 persen, salah satu yang tercepat di dunia.

Dalam satu dasawarsa terakhir, China menyumbang 38,6 persen bagi pertumbuhan global, melampaui negara-negara G7 secara keseluruhan.

Pada 2023, ketika China terbebas dari COVID-19, ekonominya pulih dengan lebih cepat.

IMF, WTO, dan OECD menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini.

Menurut proyeksi Morgan Stanley, China akan berkontribusi lebih dari 40 persen bagi pertumbuhan global pada 2023, melansir Pikiran-Rakyat.id, Sabtu 3 Juni 2023.

Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi China telah menunjukkan momentum pemulihan yang kuat.

Tingkat pertumbuhan mencapai 4,5 persen.

Indikator-indikator utama terus mengalami peningkatan.

Entitas pasar lebih bersemangat.

Ekspektasi telah menguat secara signifikan.

Data jangka pendek menunjukkan bahwa ekonomi China akan tumbuh lebih cepat pada kuartal kedua.

Rekan-rekan dari BCA dan Mandiri mengatakan kepada kolega saya di Kedutaan bahwa mereka menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini karena mereka optimistis dengan pertumbuhan ekonomi China.

Kami yakin dapat mencapai pertumbuhan 5 persen pada tahun ini, lebih cepat dari kebanyakan perekonomian besar lainnya.

Para hadirin sekalian, saya juga ingin menyinggung tiga isu yang cenderung digembar-gemborkan oleh beberapa media mengenai China.

Isu-isu tersebut antaralain "jebakan utang", isu-isu agama, dan demokrasi.

Pertama, "jebakan utang".

Apa yang disebut sebagai "jebakan utang" China, yang dikarang oleh pemerintah Barat tertentu, sering menjadi tajuk utama di beberapa media.

Namun faktanya, dari sejarah kita dapat menemukan bahwa "jebakan utang", jika memang ada, justru berasal dari negara-negara Barat sendiri.

Pada 1875, penjajah Barat menggunakan utang untuk merebut kepemilikan Terusan Suez dari Mesir Muslim.

Selama krisis utang Amerika Latin pada 1980 dan krisis keuangan Asia pada 1997, beberapa negara Barat tertentu menyita banyak aset berkualitas melalui restrukturisasi utang.

Bagaimana dengan China? Sejak berdiri pada 1949, tidak peduli betapa sulitnya kami, China memberikan pinjaman dan dana dalam jumlah besar kepada negara-negara berkembang saudara kami, tanpa pamrih politik.

Selama lebih dari 70 tahun, tidak pernah ada satu kasus pun di mana China menggunakan utang untuk mencuri kepentingan negara lain.

Fakta telah membuktikannya.

Selain itu, tidak peduli seberapa menariknya artikel-artikel dibeberapa media, fakta dan angka tidak berbohong.

Lembaga keuangan multilateral dan pemberi pinjaman komersial merupakan kreditur bagi lebih dari 80 persen total utang negara-negara berkembang, dan tingkat bunga rata-rata mereka sekitar dua kali lipat dari pinjaman China.

Mereka adalah kreditur terbesar.

Mereka merupakan sumber utama tekanan utang.

China tetap berkomitmen untuk meringankan kesulitan negara-negara terkait, dan telah memberikan kontribusi terbesar pada Inisiatif Penangguhan Utang G20.

Menurut Universitas Johns Hopkins, China hanya memegang 30 persen dari seluruh utang pemerintah, tetapi telah menanggung 63 persen dari keringanan utang global.

Ketertinggalan dalam pembangunan adalah "jebakan" yang sesungguhnya.

Inilah contoh yang paling relevan.

Tahun lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo menyaksikan keberhasilan uji coba pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara.

Kita tidak perlu menunggu lama sampai kereta cepat ini beroperasi secara komersial.

Ketika anda menaiki kereta peluru ini menuju Bandung dan menikmati perjalanannya, anda akan menyadari apakah ini sebuah "jebakan" atau kemajuan.

Dibandingkan beberapa negara lain, kami warga China mungkin lebih banyak bertindak daripada berbicara.

Mungkin hal inilah yang perlu kita sebut.

Kedua, isu agama.

Islam memainkan peran penting dalam hubungan China-Indonesia.

China sangat mementingkan pertukaran yang lebih mendalam dengan kelompok-kelompok Islam di Indonesia.

Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengunjungi Masjid Istiqlal dalam kunjungannya ke Indonesia pada Februari lalu.

Saya belajar banyak dengan mengunjungi Institut Al-Tsaqafah dan menerima penjelasan dari Profesor Saeed tentang kontribusi besar yang diberikan oleh warga Muslim China terhadap "Islam di Kepulauan Indonesia", melansir Pikiran-Rakyat.id, Sabtu 3 Juni 2023.

Saya juga memperhatikan bahwa karena disesatkan oleh kekuatan-kekuatan dari luar, beberapa Muslim Indonesia memiliki persepsi yang keliru mengenai Xinjiang di China, serta kebijakan etnis dan keagamaan kami.

Faktanya, warga Muslim China menikmati kebebasan beragama yang dijamin oleh hukum kami, dan memiliki hak yang sama seperti warga Muslim Indonesia untuk beribadah, berpuasa, dan menunaikan ibadah haji.

Beberapa politisi Barat menuduh China melakukan apa yang disebut sebagai "genosida" terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Namun,faktanya adalah bahwa selama 60 tahun terakhir, populasi Uighur diXinjiang telah berkembang dari 2,2 juta menjadi sekitar 12 juta, tingkat pertumbuhan yang melampaui rata-rata pertumbuhan global.

Apakah ada "genosida" seperti ini? Apa yang disebut sebagai isu Xinjiang dikarang oleh pemerintah-pemerintah Barat tertentu untuk menghambat pembangunan China, dan menebarkan perselisihan antara China dan dunia Islam.

Al-Qur'an mengajarkan bahwa hati manusia digunakan untuk berpikir, mata untuk melihat, dan telinga untuk mendengar.

Hanya dengan mendengar, mengamati, dan berpikirlah seseorang dapat mengetahui kebenarannya.

Ketiga, tentang demokrasi.

Ada kekuatan-kekuatan yang menggembar-gemborkan apa yang disebut "demokrasi versus otoritarianisme", yang menyulut konfrontasi ideologis.

Mereka bahkan mengorganisasi apa yang disebut "KTT untuk demokrasi", mengundang beberapa pihak tetapi tidak melibatkan pihak-pihak lainnya.

Apakah demokrasi itu? Demokrasi adalah tentang apakah rakyat merasa puas.

Rakyat di setiap negaralah yang memiliki keputusan akhir tentang demokrasi di negara mereka, bukan orang luar, bukan segelintir negara sombong yang selalu berasumsi bahwa mereka berhak untuk mendikte dunia.

Ada berbagai cara menuju demokrasi.

Tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua.

Tidaklah demokratis jika seseorang menilai berbagai sistem politik dengan satu tolok ukur dan melihat budaya politik yang beragam secara hitam-putih.

Saya menghargai apa yang pernah dikatakan oleh Presiden Joko Widodo: Demokrasi tidak boleh digunakan sebagai alat politik untuk menekan negara lain.

CPC tetap berkomitmen pada misi pendiriannya.

CPC selalu mengutamakan masyarakat, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

China menjalankan proses demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat dalam seluruh prosesnya.

Rakyat memiliki hak untuk memilih dan berpartisipasi dalam tata kelola nasional.

Setiap pengambilan keputusan besardan isu apa pun yang menyangkut kepentingan rakyat harus melalui musyawarah yang luas.

Dengan demikian, keputusan dibuat melalui konsensus atau kesepakatan umum untuk mencerminkan kehendak rakyat dan melayani kepentingan rakyat.

Sebagian besar masalah dan konflik kepentingan telah diselesaikan dan saran-saran telah diterima dalam konsultasi sebelumnya.

Sebagai hasilnya, implementasi kebijakan menjadi lebih mudah.

Menurut Universitas Harvard, kepuasan masyarakat China terhadap pemerintah mereka lebih dari 90 persen selama bertahun-tahun.

Para hadirin sekalian, baru-baru ini, Presiden Xi Jinping mengusulkan Inisiatif Peradaban Global, yang menganjurkan rasa hormat terhadap keragaman peradaban-peradaban di dunia dan nilai kemanusiaan yang sama.

Inisiatif tersebut bergaung di seluruh komunitas internasional. Benih-benih persahabatan kemungkinan besar bertunas di hati kaum muda.

Kami masyarakat China mengatakan bahwa sebuah negara akan menjadi kuat ketika kaum mudanya kuat.

Pemerintah China mendorong anak-anak muda China untuk belajar di Indonesia dan sebaliknya.

Saya senang melihat bahwa President University berkomitmen meningkatkan pertukaran pemuda antara kedua negara.

Hal ini mencerminkan strategi dan visi internasional dari universitas ini.

Semoga para pemuda kita akan melakukanyang terbaik guna memenuhi misi luhur dalam mendorong persahabatan dan kerja sama bilateral, sehingga dapat memberikan kontribusi baru bagi pertukaran antarbudaya dan pembelajaran timbal balik, serta perdamaian dan pembangunan dunia.

Para hadirin sekalian, tahun ini menandai peringatan 10 tahun kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia dan "Jalur Sutra Maritim Abad ke-21" yang diusulkan oleh Presiden Xi Jinping di Indonesia.

Kami sangat senang dengan hasil kerja sama bilateral yang telah dicapai.

Terlebih lagi, kami sangat yakin akan potensi besar dan masa depannya yang menjanjikan.

Mari kita bergandengan tangan untuk memperluas kerja sama yang saling menguntungkan dan kepentingan bersama, menciptakan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama yang lebih substantif, serta memberikan lebih banyak manfaat bagi kedua bangsa kita.***

 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler