Anies Baswedan: Sudah Reformasi Masih Ada Mafia Merajalela

6 Juni 2023, 09:48 WIB
Anies Baswedan capres presiden yang diusung PKS, Nasdem dan Demokrat berharap sistem pemilu 2024 tetap mempertahankan proposional terbuka. /Jurnal Soreang

NTT, OKE FLORES.com - Calon presiden yang didukung KPP, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia telah mencapai titik 25 tahun masa reformasi.

Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan dengan para relawan Anies di Tennis Indoor Senayan pada 21 Mei 2023 yang lalu.

Anies merasa kesal terhadap tindakan tidak bertanggung jawab dari beberapa individu setelah masa reformasi ini.

"Kita geram, ini harus kita hadapi. Hari ini tepat 25 tahun reformasi Indonesia, tepuk tangan untuk para pejuang reformasi kita," kata Anies, melansir Ayojakarta.com, selasa 6 Juni 2023.

Saya juga teringat kembali bagaimana Indonesia dahulu selalu memerangi KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme), tetapi yang terjadi sekarang adalah munculnya kelompok mafia.
"Tapi sambil kita menengok kok bisa sudah 25 tahun reformasi yang dulu kita bicara tentang memberantas kolusi, korupsi, nepotisme, sekarang justru muncul mafia A, mafia B, mafia C, mafia D," ungkap Anies.

Baca Juga: Hakim: Hati-Hati Pada Sidang Perdana Mario Dandy Akibat Tekanan Publik

Si mantan gubernur DKI Jakarta menyampaikan bahwa di Indonesia saat ini terdapat beragam kelompok yang menguasai, mulai dari sindikat parkir, sindikat kesehatan, sindikat perumahan, sindikat bantuan sosial, sindikat Pemilihan Umum, serta sindikat proyek pemerintahan, yang tindakannya berlangsung perlahan namun pasti.

"Ini panggilan untuk kita semua 25 tahun yang lalu kita berkomitmen memberantas KKN sekarang kita berkomitmen memberantas mafia mafia yang ada di republik ini. Proses terjadinya itu pelan-pelan proses penyimpangannya itu pelan-pelan bila pemimpin-pemimpin republik ini tidak sensitif kepada persoalan ini maka persoalan ini akan secara bertahap merusak Indonesia," tambah dia.

Anies juga menggambarkan bahwa mafia yang ada saat ini seperti katak yang dimasukkan ke dalam panci.

"Saya beri ilustrasi nih katak, ini bila katak itu dimasukkan ke dalam sebuah ke panci yang airnya dingin, kemudian pancinya taruh di kompor, pelan-pelan air di situ asalnya dingin lama-lama menjadi panas, lama-lama mendidih, dan katak itu akan mati dalam mendidihnya air. Itu caranya pelan-pelan. Tapi kalau katak dilemparkan ke panci yang airnya mendidih dia langsung lompat. Tapi kalau dipanaskan pelan-pelan, dia mati mendidih," ucapnya.

Selanjutnya, Anies mengajak semua masyarakat Indonesia untuk lebih peka terhadap isu tersebut.

Baca Juga: Tabrak Pemotor di Jaktim Mobil Dinas Polisi Terobos Lampu Merah dan Jalur Busway

"Bila kita tidak menyadari bahwa pertumbuhan mafia itu terus menerus maka bangsa kita akan habis karena mafia. Saatnya kita menyadari bahwa ini adalah problematika yang harus kita hadapi sama-sama," kata Anies.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Ayojakarta.com

Tags

Terkini

Terpopuler