OKE FLORES.COM - Papua, sebuah tanah yang kaya akan keberagaman budaya, alam yang memesona, dan sumber daya alam yang melimpah.
Namun, di balik kemegahannya, terdapat cerita unik dari seorang pemimpin yang mencatat namanya dalam sejarah politik Papua, Ridwan Rumasukun.
Sebagai Pelaksana Tugas (Pj) Gubernur Papua pengganti Lukas Enembe, Ridwan Rumasukun menarik perhatian tidak hanya karena kepemimpinannya, tetapi juga karena kisah luar biasa tentang kehidupannya yang sederhana, tanpa harta kekayaan yang mencolok.
Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Jampidsus Febrie Adriansyah, Berdasarkan LHKPN
Profile Ridwan Rumasukun
Mohammad Ridwan Rumasukun lahir pada 14 Oktober 1964 di Jakarta.
Dia berasal dari Ambon, Maluku, dan menghabiskan masa mudanya di Kabupaten Sorong, Papua Barat, meskipun dia lahir di Jakarta.
Dia memulai pendidikannya di SD Negeri Remu di Sorong pada tahun 1976, dan kemudian bersekolah di SMP Negeri II Sorong.
Pada tahun 1981, dia masuk ke SMA Negeri 413 Sorong.
Orang itu, yang suka bermain futsal, masuk Sekolah Tinggi Ottow Geissler Jayapura dan masuk jurusan manajemen.
Ridwan terus mengejar gelar Magister (S2) melalui kuliah pascasarjana di Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain itu, diketahui bahwa Ridwan Rumasukun memperoleh gelar doktor dari Universitas Brawijaya (UB) di Malang, Jawa Timur.
Pada 14 Oktober 2021, Ridwan resmi menjabat sebagai Sekda (Sekretaris Daerah) Provinsi Papua, meninggalkan posisinya sebagai orang nomor satu di Papua.
Pada 11 Januari 2023, Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 100/326/184 SJ menunjuknya sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua.
Ridwan Rumasukun pernah diberi penghargaan sebagai gubernur yang mendukung pengelolaan zakat di Indonesia selama jabatannya sebagai Plh Gubernur Papua.
Pada 21 Maret 2023, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pemerintah pusat memberikan penghargaan tersebut.
Baca Juga: UPDATE TERKINI! KPU Kabupaten Bima Tetapkan 45 Anggota Dewan Terpilih
Modal Ridwan Rumasukun
Sebagaimana ditunjukkan oleh Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Elektronik (e-LHKPN) yang dapat diakses di situs web Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ridwan Rumasukun pertama kali menyampaikan laporan tentang nilai total asetnya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Papua.
Per 1 Agustus 2016, total hartanya adalah Rp0.
Sebagaimana dilaporkan oleh laman Tempo, LHKPN elektronik Ridwan Rumasukun saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemprov Papua tidak dapat diakses.
Sementara itu, dia melaporkan e-LHKPN kedua pada tanggal 31 Desember 2017 sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemprov Papua sebesar Rp288,6 juta (Rp288.666.067).
Setahun kemudian, pada tanggal 31 Desember 2018, aset Ridwan turun menjadi Rp 250 juta.
Begitu pula, ketika dia dipromosikan menjadi Asisten Bidang Umum Sekretariat Daerah Pemprov Papua, gajinya tetap tetap Rp 250 juta hingga 31 Desember 2019.
Pada 31 Desember 2020, kekayaan Ridwan Rumasukun meningkat sebesar Rp 50 juta, atau menjadi Rp 300 juta, pada tahun keduanya menjadi Asisten Bidang Umum Sekretariat Daerah.
Setelah itu, Ridwan diangkat menjadi Sekda Provinsi Papua.
Ridwan telah meningkatkan harta bendanya menjadi lebih dari Rp 673 juta hanya dalam kurun satu tahun sejak dia diangkat menjadi Asisten Bidang Umum Sekretariat Daerah.
Per 31 Desember 2021, harta Ridwan Rumasukun mencapai Rp 973,9 juta, atau 973.915.592, menurut LHKPN.
Menurut LHKPN terakhir hingga 31 Desember 2022, total aset Ridwan tidak mengalami perubahan, yaitu Rp 973,9 juta (Rp 973.915.592).
Ini adalah rinciannya:
- Tanah dan bangunan: -
- Alat transportasi dan mesin: -
- Harta bergerak lainnya: -
- Surat berharga: -
- Kas dan setara kas: Rp973.915.592.
- Harta lainnya: -
- Utang: -
Ridwan Rumasukun adalah contoh nyata bahwa kepemimpinan tidak selalu berkaitan dengan kekayaan materi.
Kehidupan sederhana yang dijalani Ridwan Rumasukun menunjukkan bahwa integritas, dedikasi, dan pelayanan kepada masyarakat adalah modal utama dalam memimpin dengan baik.
Semoga Ridwan Rumasukun terus menjadi teladan bagi para pemimpin di Papua dan di seluruh Indonesia.***