Pria kelahiran Manggarai Timur itu, menghimbau agar pola penggunaan air minum harus diubah dengan melakukan penghematan.
Perlu diketahui, lajut dia, sesuai tema Hari Air Sedunia yang dipilih PBB tahun ini yakni "Accelerating Change" dimana upaya mempercepat perubahan dalam mengatasi krisis air dan sanitasi perlu di pahami bersama. Selain itu, kita juga dituntut untuk bagaimana melindungi sumber daya vital ini dengan lebih baik.
"Yang pertama diminta oleh PBB menghemat penggunaan air, banyak yang boros menggunakan air tidak memikirkan yang lain. Kedua menanam pohon disekitar sumber mata air," tegas Sekda Manggarai.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng, Marsel Sudirman mengatakan penanaman pohon merupakan program tahunan dari Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Komodo.
Mata Air Wae Ajang, kata Marsel Sudirman, memiliki kapasitas delapan liter per detik yang diperuntukan 10.000 pengguna di wilayah Langke Rembong.
"Mata air Wae Ajang memiliki kapasitas 8 liter per detik, salah satu sumber mata air yang di kelola PDAM. Yang terpakai 6,5 liter per detik, Wae Ajang mencakup kubutuhan air minum bagi masyarakat di Ka, Tuke, dan Perumnas, dengan total berjumlah pelanggan 2.500 pelanggan," katanya.
Baca Juga: Gusti Dula Mantan Bupati Mabar Jadi Saksi Kasus Dokumen Palsu Wau Pitu Gendang Pitu Tanah Boleng
Untuk itu lanjutnya, merawat mata air Wae Ajang merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan 10.000 kepala jika dalam rumah terdiri dari 4 orang.
Menanam pohon kata dia, merupakan upaya merawat air yang ada, dan juga upaya untuk menghasilkan air-air yang baru.