Adjie Alfaraby: Ganjar Dipersepsikan gagal Menangani Kemiskinan Jateng, Hingga Ganjar Pranowo Nyungsep!

- 20 Mei 2023, 08:20 WIB
Ganjar Pranowo tepis isu benturan antara dirinya dan Puan Maharani
Ganjar Pranowo tepis isu benturan antara dirinya dan Puan Maharani /ANTARA/

JAKARTA, OKE FLORES.com - Kualifikasi calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, tumbang. Demikian temuan terbaru studi yang diterbitkan LSI Denny JA pada Jumat (19/5), melansir RMOL.id, Sabtu 20 Mei 2023.

Adjie Alfaraby, peneliti LSI Denny JA, menyatakan kelayakan Ganjar menunjukkan tren meningkat sejak Mei 2022. Saat itu, kelayakannya masih 27,9 persen sehingga masih di bawah calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto.

Kelayakan Ganjar kemudian memuncak pada Januari 2023 sebesar 37,8 persen. Namun, pada Mei 2023, kelayakan Ganjar Pranowo turun menjadi 31,9 persen.

Adjie menjelaskan ada tiga alasan mendukung Ganjar Pranowo. Pertama, karena Ganjar Pranowo dianggap sebagai pemimpin yang tidak kuat. Posisinya sebagai "pejabat partai" mungkin mencoreng citra pribadi Ganjar Pranowo. Pasalnya, Ganjar tidak bisa mengambil keputusan sendiri karena harus mendapat restu dari pimpinan partainya.

“Bahkan, dalam FGD LSI Denny JA, ada yang menyatakan bahwa Ganjar Pranowo hanyalah capres boneka,” ujarnya di Jakarta, Jumat (19/5).

Kedua, Ganjar Pranowo dinilai buruk dalam menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa. Kemiskinan di Jawa Tengah akan meningkat menjadi 10,98 persen pada tahun 2022. Bahkan, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada tahun 2022 akan melebihi rata-rata angka kemiskinan nasional sebesar 9,57 persen.

“Ganjar dipersepsikan gagal menangani kemiskinan yang menjadi salah satu isu penting dan prioritas bagi publik. Jika menangani kemiskinan di satu provinsi Jawa Tengah saja dianggap gagal, bagaimana bisa sukses menyejahterahkan 38 provinsi di Indonesia?” sambung Adjie.

Alasan ketiga adalah dampak negatif Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Dampak negatif dicapai Ganjar dengan mengeluarkan pernyataan menolak keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20.

Survei yang dilakukan LSI Denny JA menemukan 72 persen publik menyatakan kecewa karena Indonesia tidak menjadi tuan rumah. Di antara yang menyatakan kekecewaan, Ganjar Pranowo paling disalahkan atas ketidakmampuan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

“Mayoritas publik Indonesia yang penggemar bola juga mendukung kemerdekaan Palestina. Tapi mengorbankan kepentingan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, dengan tak mau menerima tim Israel bermain di sini, sementara Dubes Palestina di Indonesia saja bisa memahami, itu adalah nasionalisme yang lebay,” terangnya.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Geloranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x