Network
JAKARTA, OKE FLORES.com - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menduga dana hasil korupsi BTS Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak mengalir ke satu partai politik (parpol).
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengaku mendapat informasi bahwa dana ilegal juga masuk ke beberapa partai politik (Parpol).
“(aliran dana) Bukan hanya ke satu partai politik saja karena ada supplier barang yang diduga mahal dan itu diduga juga partai berbeda,” kata Boyamin, ketika dihubungi, melansir RMOL.id, Sabtu 20 Mei 2023.
Namun, dia belum mau menyebutkan parpol (parpol) mana saja yang juga diuntungkan dari arus kas tersebut. Ia mengaku masih mengumpulkan beberapa informasi terkait hal tersebut.
Sebaliknya, MAKI meminta kejaksaan untuk menerapkan Bagian Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kasus tersebut. Dengan begitu, bisa diketahui siapa saja pihak yang diuntungkan dari dana korupsi ilegal yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 8 triliun itu.
“Kita berharap nanti kalau ini memang proses bisa dituntaskan dengan cepat ditempelkan dengan pencucian uang, diduga uang ini kemana saja,” kata dia.
Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022.
Kejaksaan Agung langsung menangkap mantan Sekjen Partai NasDem itu setelah ditetapkan sebagai tersangka di Rutan Cabang Salemba.
Dalam hal ini, Badan Pengatur Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan proyek ini merugikan negara sebesar Rp 8 triliun.
Jaksa Agung menegaskan, penunjukan Johnny G. Plate akan menjadi titik awal perkembangan yang lebih luas, termasuk tuduhan korupsi dengan dana masuk ke partai NasDem.
