Prabowo: Nanti Kita Jadi Korban Terus, Jika Kita Selalu Naif dan Terlalu Lugu

- 20 Mei 2023, 14:25 WIB
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat bertemu di Solo.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat bertemu di Solo. /ANTARA/

JAKARTA, OKE FLORES.com - Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara tentang potensi Indonesia menjadi negara maju. Menurutnya, mengamati perkembangan dan situasi dari waktu ke waktu, ia semakin yakin bahwa Indonesia adalah negara yang kaya.

"Negara kita demikian besarnya, demikian kayanya, demikian penuh dengan potensi," kata Prabowo saat bertemu dengan relawan Jokowi wilayah Jateng dan Jatim serta Gibran Rakabuming Raka di Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, melansir RMOL.id, Sabtu 20 Mei 2023.

"Tapi juga karena kaya dan karena penuh potensi kita selalu dalam sejarah kita kita selalu diganggu, kita selalu diambil kekayaan kekayaan kita, kita selalu diadu domba dan dipecah belah, ini adalah sejarah kita, ratusan tahun," sambung capres dari Partai Gerindra itu.

Prabowo mengatakan kebijakan memecah belah bangsa Indonesia adalah "divide et impera" yang berarti "membelah atau berhadapan". Prabowo mengatakan negara lain telah menggunakan pengetahuan ini untuk menguasai sumber daya strategis Indonesia selama ratusan tahun.

Namun, lanjutnya, bukan berarti bangsa Indonesia harus membenci bangsa lain karena hal tersebut. Prabowo mengaku sering mengimbau rekan-rekannya untuk tidak membenci orang asing tapi belajar dari mereka.

Kita harus belajar dari mereka, tapi kita juga jangan naif jangan terlalu lugu, kalau terlalu lugu saya kira kita akan jadi korban terus.
-Prabowo Subianto.

Menurut Prabowo, hal tersebut saat ini juga tengah digagas oleh Presiden Jokowi dalam pemerintahannya. Salah satu yang didorong yakni soal program hilirisasi.

"Sekarang beliau melaksanakan apa yang beliau sebut hilirisasi. Beliau sekarang katakan tidak boleh lagi Indonesia izinkan bahan-bahan kekayaannya diekspor dalam bentuk tidak diolah, dalam bentuk mentah sebagai bahan baku. Harus diolah di Indonesia," kata Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan.

Menurutnya, bahan baku olahan meningkatkan nilai tambah barang tersebut hingga sepuluh kali lipat atau bahkan seratus kali lipat. Di masa Jokowi, ini dimulai dengan pengolahan nikel. Prabowo mengatakan hal yang sama akan segera terjadi untuk barang lainnya.

"Nah ini menimbulkan bangsa-bangsa lain kurang suka, kita mulai digugat iya kan, ke WTO (World Trade Organization), nanti di ini, di itu, kita harus siap-siap. Tapi enggak ada jalan lain, apa yang beliau (Jokowi) katakan bener, saya dukung sekali. Kalau kita tidak berani hilirisasi, tidak mungkin kita jadi negara makmur, sudah tidak usah berharap, begini-begini aja terus," kata dia.
"Tapi kalau kita berhasil dan berani, kita akan lompat," pungkasnya.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Geloranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x