Bappenas: Dampak El Nino, Produksi Padi Bisa Turun Sampai 5 Juta Ton

- 6 Juni 2023, 08:20 WIB
foto: Dampak El Nino.
foto: Dampak El Nino. / bmkg.go.id/

JAKARTA, OKE FLORES.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan dampak El Niño.

Efek ini mempengaruhi kondisi pangan di Indonesia.

Saat ini cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Fenomena ini menyebabkan kondisi cuaca ekstrem di banyak tempat. 

Fenomena El Nino terjadi sejak Mei 2023 dan disebutkan oleh BMKG puncaknya pada Juni 2023.

Sejumlah daerah telah mengalami perubahan suhu yang ekstrem.

"Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sudah naik 0,9 derajat celcius," kata Suharso Monoarfa.

Kenaikan suhu tersebut merupakan dampak dari fenomena El Nino.

Fenomena tersebut merupakan pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.


Akibat fenomena El Nino, membuat adanya potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah.

Selain itu, fenomena tersebut mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Tak hanya berpengaruh terhadap cuaca, fenomena El Nino juga mempengaruhi kondisi pangan di Indonesia.

Kekeringan disebut akan melanda di sejumlah wilayah di Tanah Air.


Ini akan dimulai pada bulan depan (Juli 2023) dan turun sebentar dan naik kembali. El Nino diprakirakan akan berlangsung sepanjang tahun," ujar Suharso Monoarfa.

Fenomena El Nino disebut akan berdampak pada turunnya produksi padi.

Jumlah penurunan produksi padi tersebut bergantung pada lamanya fenomena El Nino berlangsung.

"Penurunan produksi akibat El Nino ini bisa mengurangi 1 juta sampai 5 juta ton padi.

Semua itu bergantung pada lamanya fenomena El Nino berlangsung," ucap Suharso Monoarfa dilansir Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.***



Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x