Mahfud MD Buka Suara, gegara Siswi SMP di Jambi Mengkritik Pemkot dan Perusahaan China

- 6 Juni 2023, 09:25 WIB
Mahfud MD Buka Suara, gegara  Siswi SMP di Jambi Mengkritik Pemkot dan Perusahaan China
Mahfud MD Buka Suara, gegara Siswi SMP di Jambi Mengkritik Pemkot dan Perusahaan China /

JAMBI, OKE FLORES.com - Seorang pelajar SMP yang dikenal dengan inisial SFA terjerat masalah hukum karena mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dan sebuah perusahaan China.

Ia mengeluhkan kondisi rumah neneknya, yang dulunya seorang pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, terkena dampak dari operasional perusahaan tersebut.

Kabag Hukum Pemkot Jambi dan Humas Kota Jambi melaporkan SFA atas video kritiknya yang diunggah melalui media sosial pada Jumat, 2 Juni 2023.

SFA awalnya mendapat panggilan dari Polda Jambi, namun ia mengira panggilan tersebut merupakan tanggapan laporannya terhadap akun Instagram @derbiceper23 yang menyebutnya pelacur, melansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa 6 Juni 2023.

Akan tetapi, SFA kaget ketika menemui fakta bahwa dia dipanggil lantaran laporan yang dibuat oleh pihak Pemkot Jambi.

“Pengacara yang ditunjuk mendampingi saya atas nama Ibu Evi, MH, dan beliau mengatakan untuk mendampingi saya sebagai terlapor yang dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Kota Jambi atas nama Muhammad Gempa Awaljon, SH, MH, dan Humas Kota Jambi atas video-video saya yang mengkritik Pemkot Jambi dan Wali Kota Syarif Fasha,” kata SFA, melansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa 6 Juni 2023.

Laporan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto yang mengatakan sudah menerima laporan dari Pemkot Jambi dengan dugaan pelanggaran UU ITE oleh SFA, melansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa 6 Juni 2023.

Isi Kritik SFA kepada Pemkot Jambi dan Perusahaan China 

SFA mengaku terpaksa menuntut keadilan kepada Pemkot Jambi yang mengizinkan perusahaan China beroperasi tanpa menghiraukan aturan.

Menurutnya, perusahaan China tersebut beroperasi di sekitar rumah neneknya yang merupakan mantan pejuang kemerdekaan RI.

Perusahaan China tersebut menggunakan truk yang melebihi muatan yang ditetapkan undang-undang sehingga merusak kontur tanah di sekitar rumah neneknya.

Selain itu, perusahaan tersebut yang awalnya menjalankan pengelolaan batu bara kini justru menjalankan pengelolaan kayu.

Menurut SFA, hal tersebut menyengsarakan masyarakat sekitar yang harus menerima akibat rusaknya kontur lahan dan alam di sekitar.

“Hai, Pak, karena kebijakan Bapak, rumah nenek saya rusak.

Selama puluhan tahun, mobil ini (bertonase besar) melintas jalanan warga, apa gak rusak?” ujar SFA, dikutip dari Twitter @PartaiSocmed pada Senin, 5 Juni 2023.

“Jalan yang dilalui hanya berkapasitas 5 ton, tapi karena Bapak Wali Kota Jambi Syarif Fasha yang mengizinkan sampai 20 ton, bahkan melebihi dan melanggar Perda nomor 4 tahun 2017 tentang angkutan jalan.

Mereka bekerja sama antara perusahaan China dan Pemda Jambi untuk melanggar aturan tersebut,” katanya menambahkan.

Mendapat Perhatian Menkopolhukam Mahfud MD

Setelah remaja tersebut dilaporkan, masyarakat merasa bahwa keselamatan SFA berada dalam bahaya terutama ketika menghadapi pemerintah dan perusahaan besar.

Akun Twitter @PartaiSocmed juga mengajak masyarakat untuk mengawasi perkembangan kasus ini.

Seiring meningkatnya perhatian terhadap kasus ini, banyak netizen yang menandai Menkopolhukam Mahfud MD.

Untungnya, kasus ini mendapat respons dari Mahfud yang bersedia turun tangan dan berkomitmen untuk melindungi SFA.

Melalui cuitan di akun Twitter resminya, Mahfud menyatakan bahwa ia akan menginstruksikan beberapa lembaga untuk menjaga keamanan pelajar SMP tersebut, melansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa 6 Juni 2023.

Menurutnya, mengingat usia SFA yang masih sangat muda, ia masih membutuhkan perlindungan.

“Terima kasih atas infonya.

Polhukam akan berkoordinasi dgn Kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak untuk bisa ke Jambi, membantu mendampingi anak ini,” ujar Mahfud MD.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x