OKEFLORES.com - Banjir lahar dingin Gunung Semeru menghantam beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitarnya sejak Jumat, 7 Juli 2023.
Banjir lahar dingin terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Lumajang itu.
Ditambah sebelumnya, Semeru dilaporkan mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas mencapai 6 kilometer ke arah tenggara selatan.
Berdasarkan keterangan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto, getaran banjir lumpur dingin menyebabkan empat kali gempa dalam 6 jam terakhir dengan amplitudo 28-40 mm.
Baca Juga: Tiga Orang Meninggal, Banjir Lahar Dingin Terjang Lumajang
"Gempa getaran banjir itu memiliki amplitudo 28-40 mm dan lama gempa 20.700-21.600 atau sekitar 5-6 jam," kata Liswanto dilansir Pikiran-Rakyat.com Sabtu 8 Juli 2023.
Dahsyatnya gempa getaran banjir menyebabkan debit air di sejumlah DAS otomatis naik drastis hingga berdampak pada kerusakan sejumlah jembatan.
Di sisi lain, gempa akibat letusan Gunung Semeru terus menghantam setidaknya 57 kali dalam sehari.
Gempa tersebut beramplitudo 12-22 mm dengan durasi 45-155 detik. Kemudian ada 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-13 mm dan lama gempa 37-62 detik.