Network
OKE FLORES.com - Mario Dandy menolak membayar ganti rugi kepada Cristalino David Ozora (17 tahun) sebesar Rp 120 miliar.
Melalui pengacaranya Andreas Nahot Silitonga, ia mengatakan Kantor Perlindungan Saksi dan Pihak yang dirugikan (LPSK) dapat menutupi biayanya.
Menurut Andreas LPSK sebaiknya memberikan bantuan untuk mengurangi korban dengan menggunakan anggaran perusahaan. Saat membacakan salinan kasus penganiayaan Mario Dandy, Andreas mengatakan hasil perhitungan LPSK terkait tingkat angka restitusi bagi kliennya telah menyalahi aturan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Diundang Muktamar Sufi Internasional, PDIP Sebut Punya Hubungan Erat dengan Ulama
"Menolak perhitungan restitusi LPSK karena tidak dibuat berdasarkan peraturan UU yang berlaku," ucap Andreas, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), dilansir Pikiran-Rakyat.com Rabu 30 Agustus 2023.
Andreas pertama menunjuk pada undang-undang yang mengatur secara tegas pemberian bantuan kepada korban. Ia mengatakan pemberian bantuan, baik bantuan medis, bantuan psikososial, dan psikologi, harus menjadi tanggung jawab LPSK.
"Untuk membantu meringankan penderitaan anak korban seharusnya dapat dilakukan sesuai dengan Pasal 37 ayat 1 dan ayat 2 PP Nomor 7 tahun 2018 yang menyebutkan saksi atau korban pelanggaran hak asasi manusia berat, tindakan pidana terorisme, tindakan pidana perdagangan orang, tindak pidana penyiksaan, tindak pidana kekerasan seksual, dan penganiayaan berat, berhak memperoleh bantuan," kata Andreas.
