Siswa Harus Belajar Bergantian, 3 Kelas di SDN Cintalaksana Bandung Barat Rusak

7 Juni 2023, 08:57 WIB
sekolah rusak /

PENDIDIKAN, OKE FLORES.com - Keadaan menyedihkan terjadi di Sekolah Dasar Negeri Cintalaksana, Kampung Nyalindung RT/RW 01, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Tiga kelas sekolah tersebut mengalami kerusakan dan siswa belajar bergantian karena ruangan yang terbatas.

Pada hari Senin, 5 Juni 2023, kerusakan paling parah terlihat di kelas 1 dan 2.

Langit-langit dan pintu kelas berlubang, dan jendelanya tidak memiliki kaca.

Kelas 1 dan 2 memang berbagi ruangan karena keterbatasan tempat belajar yang tersedia.

Kerusakan lain terjadi di kelas 3 dan 4.

Eti Rohaeti (56), guru kelas 4 SD tersebut mengungkapkan, kerusakan itu sudah terjadi sejak lama.

Kerusakan paling parah berlangsung sejak tiga tahun lalu.

Keadaan itu membuat Eti dihinggapi kekhawatiran kala mengajar di kelas yang lapuk tersebut.

Jika hujan, para murid pun terpaksa dikeluarkan dari kelas.

"Khawatir sieun ngagebru (Takut ruangan ambruk)," ucapnya.

Hujan bahkan masuk ke kelas karena kerusakan tersebut.

Konsentrasi siswa dan guru juga terganggu saat kegiatan belajar mengajar.

Hal itu umpamanya terjadi saat cuaca mulai mendung atau dikhawatirkan hujan.

Tak hanya rusak, jumlah kelas yang tersedia juga masih kurang.

SD Cintalaksana hanya memiliki 6 ruangan yang terdiri atas 1 ruangan guru dan 5 kelas.

Dengan demikian, sekolah itu kekurangan 1 ruangan belajar mengingat kelas ada dari kelas 1 hingga 6.

Hal tersebut membuat kelas 1 dan 2 menempati satu ruangan kelas.

Kegiatan belajarnya akhirnya dibuat bergantian karena keterbatasan ruangan tersebut.

"Kelas 1 sampai jam (pukul) 10.00, lanjut kelas 2 dari (pukul) 10 jam sampai 12.30," ujar Eti.

Imbasnya, proses belajar menjadi tak maksimal bagi siswa kelas 2 yang datang lebih siang.

Eti berharap, pemerintah segera memperbaiki kerusakan tersebut.

"Jangan seperti sekarang dihare-harekeun (dibiarkan)," ucapnya.

Apalagi kegiatan belajar mengajar dituntut berlangsung secara baik, kondusif, atau tanpa gangguan.

"Bade baik kumaha hujan angin sieun (Bagaimana kegiatan belajar mengajar berlangsung baik, kalau hujan angin saja siswa dan guru ketakutan)," ucapnya, melansir Pikiran-Rakyat.com, Rabu 7 Juni 2023.

Baca Juga: Kedutaan Besar Amerika Serikat Danai 10.000 Pelajar Indonesia ke Amerika Serikat

Hal senada dikemukakan salah satu orang tua murid, ‎ Asep Sopian (43).

Warga Nyalindung di RT 03 RW 01 itu mengaku risau saat melepas anaknya berangkat sekolah.

"Hariwang bilih ambruk ka murangkalih (Takut bangunan sekolah ambruk dan menimpa anak saya)," ucapnya.

Meskipun anaknya duduk di kelas 5 yang ruangannya di luar bangunan rusak, kekhawatiran tetap dirasakannya.‎

Asep hanya bisa berpesan kepada anaknya agar tak berada di lingkungan kelas yang rusak.

Dalam catatan "PR", kerusakan bangunan SD yang belum tersentuh perbaikan oleh Pemerintah KBB masih ditemui di sejumlah lokasi.

Terakhir, "PR" mendapati ambruknya atap ruangan perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 5 Cisomang di Kampung Sancang, Desa Cisomang Barat, Kecamatan Cikalongwetan.

Peristiwa itu terjadi setelah kondisi bangunan sebelumnya mengalami kerusakan parah.

Pantauan "PR" pada Senin 29 Mei 2023, reruntuhan material atap berupa kayu penyangga dan genting masih terlihat di dalam bangunan itu.

Lokasi perpustakaan berada di bagian paling depan sekolah atau berada di dekat pintu masuk.

Kepala Sekolah SDN 5 Cisomang Dadang Rachmat (53) mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 24 Mei 2023.

Dadang menuturkan, kondisi ruangan perpustakaan memang sudah rusak dan doyong sebelum akhirnya ambruk.

Ruangan yang didirikan sekira 2015 mengalami kerusakan parah pada 2021.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler