Wajib Tahu! Keberlanjutan Merdeka Belajar Jadi Pekerjaan Rumah Kemendikbudristek

- 29 Mei 2023, 08:51 WIB
Wajib Tahu! Keberlanjutan Merdeka Belajar Jadi Pekerjaan Rumah Kemendikbudristek
Wajib Tahu! Keberlanjutan Merdeka Belajar Jadi Pekerjaan Rumah Kemendikbudristek /Kemendikbud ristek/

PENDIDIKAN, OKE FLORES.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan 24 program belajar gratis.

Artinya, Depdikbud memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, terutama untuk memastikan semua program yang dijalankan berkelanjutan dan berdampak nyata bagi semua peserta didik. 

Sekjen Kemdikbud Suharti mengatakan Kemendikbud merilis Merdeka Belajar sebanyak 24 episode.

Tujuannya adalah untuk menawarkan layanan pendidikan berkualitas tinggi kepada siswa, guru dan staf pengajar. 

“Kami harap seluruh insan dan elemen pendidikan dan kebudayaan untuk bergerak bersama wujudkan Merdeka Belajar,” katanya, melansir Pikiran Rakyat.id, Senin 29 Mei 2023.

Menurutnya, Kemendikbud sendiri memiliki banyak tugas untuk membuat kebijakan berkelanjutan.

Selain itu, merupakan tugas yang sama pentingnya untuk memastikan layanan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat. 

Baca Juga: Nadiem Anwar Makarim: Museum dan Cagar Budaya Jadi Prioritas Pembahasan di Paris

Cita-cita Ki Hadjar Dewantara

Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan diharapkan bisa semakin mendekatkan pendidikan pada cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara.

“Cita-cita itu mencakup pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik supaya mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat,” katanya pada saat peringatan Hari Pendidikan Nasional, melansir Pikiran Rakyat.id, Senin 29 Mei 2023.

Ia menambahkan, saat ini anak-anak Indonesia bisa belajar dengan lebih baik karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri.

Selain itu, para kepala sekolah dan kepala daerah juga kini lebih mudah melakukan pemantauan pelaksanaan pendidikan.

“Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan,” ujar Nadiem.

Selain itu, ia menambahkan, Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakteristik dan kompetensi.

Bahkan, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

“Adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka,” kata Nadiem.

Capaian pendanaan

Nadiem kemudian mengemukakan tentang berbagai capaian pendanaan pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.

Pada program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Kemendikbudristek telah memberikan kemudahan dalam pencairan langsung hingga fleksibilitas pemanfaatannya bagi sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Selanjutnya, adanya perluasan program beasiswa juga memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang menjadi jauh lebih terbuka.

“Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.

Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan,” kata Nadiem.***

 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x