Dinas Pendidikan Tasikmalaya Didemo, Masa Bergerak di Hari Pendidikan Nasional

- 29 Mei 2023, 12:45 WIB
Dinas Pendidikan Tasikmalaya Didemo, Masa Bergerak di Hari Pendidikan Nasional
Dinas Pendidikan Tasikmalaya Didemo, Masa Bergerak di Hari Pendidikan Nasional /Pikiran Rakyat/Asep M Saefuloh/

PENDIDIKAN, OKE FLORES.com - Dirasakan ada beberapa masalah yang belum terselesaikan dan sekelompok pemuda hadir di Biro Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya pada Selasa, Hari Pendidikan Nasional, atas nama Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama (IPNU) Kota Tasikmalaya, 2 Mei 2023.

Selama kegiatan berlangsung, puluhan anak muda berdatangan ke Kantor Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya yang berlokasi di kompleks perkantoran Jalan IR.

Mereka membawa spanduk bertuliskan "Penghapusan Pungli Goggolongan" di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.  

Perwakilan pendemo secara bergantian berorasi menuntut kerja profesional Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, program yang jelas dan penghapusan tindakan yang melanggar aturan.

Massa aksi juga membakar ban bekas dan meminta pertemuan dengan Eli Suminar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.

Eli ingin mendatangi para demonstran dan berdialog di bawah pengawalan polisi yang ketat.

Fikri Nur Padilah, selaku koordinator lapangan, mengatakan langkah itu diambil karena banyaknya persoalan dewan pendidikan setempat yang dianggap belum terselesaikan di bawah pimpinannya saat ini.  

"Ya kami mendapat banyak pengaduan dari masyarakat khususnya peserta didik atau para pelajar yang merasa resah denga kebijakan-kebijakan yang sikeluarkan Dinas Pendidikan," ujar Fikri usai melakukan aksi kepada wartawan, melansir Pikiran Rakyat.id, Senin 29 Mei 2023.

Beberapa di antaranya; banyak anak yang putus sekolah karena kurang mendapat perhatian di bidang pendidikan hingga banyak kebijakan yang tidak jelas yang dikeluarkan Dinas Pendidikan.

"Masih banyak pelajar di janjang SMP yang belum hafal teks pancasila, ini bukti perhatian terhadap pendidikan mereka dari pihak sekolah termasuk dinas yang sangat kurang.

Terus terang kami miris melihat kenyataan seperti itu," ujarnya.

Selain itu, masih banyak kasus jual beli nilai atau pemberian nilai secara ilegal yang bisa dibeli dengan dengan uang khususnya di sekolah negeri.

Sehingga banyak siswa yang secara kualitas jauh dari yang diharapkan.

"Ini merupakan preseden buruk bagi sekolah yang harus segera dievaluasi besar oleh Dinas Pendidikan," katanya.

Fikri juga menyinggung masalah pungutan liar dalam pelaksanaan PPDB khususnya untuk masuk sekolah negeri.

"Segingga jika tidak ada cuan sangat sulit untuk bisa masuk sekolah negeri apalagi sekolah favorit," ujarnya.

Untuk itu melalui aksi tersebut, pihaknya menuntut permasalahan pendidikan yang ada di Kota Tasikmalaya segera dibenahi.

Disdik mengakui sulit menuntaskan permasalahan permasalahan di wilayahnya.

"Kami siap melakukan pemgawalan dan akan terus memantau kinerja dari para kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan di Kota Tasik.

Baca Juga: Mulai Tahun Ajaran 2023-2024, SD dan SMP di Cimahi Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Tadi Bu Kadis juga siap turun dari jabatannya selalu Kepala Dinas Pendidikan bila mana program Disdik yang sudah dijanjikan tidak bisa terealisasikan," katanya.

Sementara itu, Eli melalui Sektetaris Dinas Pendidkan Kota Tasik Nanang Suhara Spd berterima kasih kepada masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan di Kota Tasikmalaya.

"Saya kira ini merupakan suatu hal yang perlu disikapi dengan baik di mana pada momentum hari pendidikan ini masih banyak masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan dan berharap pendidikan di Kota Tasik ini ke depannya bisa lebih baik," ujar Nanang, melansir Pikiran Rakyat.id, Senin 29 Mei 2023.

Sedangkan mengenai poin-poin yang menjadi tuntukan massa aksi, Nanang menilai, selama ini semua program di Dinas Pendidikan sudah jelas.

Bahkan guna menghindari terjadinya hal-hal yang seperti dituduhkan massa aksi, dinas sudah meluncurkan program kerja berbasis online.

"Kita telah meluncurkan program yang semuanya berbentuk online guna menghindari adanya kontak personal yang dimungkinkan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan," katanya.

Nanang mengaku, semua masukan dari massa aksi sudah diantisipasi semaksimal mungkin.

"Akan tetapi kita tau sendiri yang namanya Dinas Pendidikan itu sangat banyak personalnya, banyak juga sekolahnya sehingga permasalahan yang timbul pasti selalu ada.

Namun yang jelas kami sangat berterima kasih untuk selalu diingatkan, dan itu akan kita jadikan modal untuk terus dan terus bekerja dengan baik guna kemajuan dunia pendidikan di Kota Tasik ini," ujarnya.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x