Namun, saat ini materi di kurikulum merdeka sudah jauh lebih ringkas.
Tidak berlebihnya materi membuat guru memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
Guru yang demikian disebut oleh Bukik sebagai “guru yang mengajar murid”.
Maksudnya, mengajar dengan orientasinya adalah murid.
“Penguasaan materi yang begitu banyak membuat kita harus mengkompensasi yang lain, yang lebih penting, yaitu life skill.
Keterampilan presentasi, keterampilan negosiasi, keterampilan memberikan pendapat,” tutur Bukik, melansir Pikiran Rakyat.id, Senn 29 Mei 2023.
Bukik menganalogikannya dengan belajar memasak.
Saat murid harus belajar 100 resep masakan, maka mereka hanya akan fokus menghafal semuanya.
Namun, jika hanya belajar lima resep, maka murid memiliki banyak waktu untuk mengeksplorasi.
Murid memiliki kesempatan untuk mempraktikkannya, menanyakan pendapatnya ke orang sekitar, menelusuri alasan penggunaan bahan yang digunakan, dan lain sebagainya.